Perilaku Agresif Siswa dari Keluarga Broken Home

Penelitian dilatarbelakangi karena adanya perilaku agresif yang ditunjukan oleh siswa, khususnya siswa yang berasal dari keluarga broken home. Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan perilaku agresif yang dimiliki oleh siswa yang berasal dari keluarga broken home ditinjau dari menyerang orang secara fisik, menyerang orang secara verbal, dan merusak dan menghancurkan harta benda dan kekayaan orang lain. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode kuantitatif dengan pendekatan deskriptif. Populasi penelitian adalah siswa yang berasal dari keluarga broken home SMA Negeri 11 Padang dengan jumlah 80 dengan sampel 35 orang yang dipilih dengan teknik purposive sampling. Instrumen yang digunakan yaitu angket. Data dianalisis dengan teknik statistik deskriptif. Temuan penelitian adalah perilaku agresif remaja yang berasal dari keluarga broken home sebagian besar berada pada kategori sedang dengan rincian (1) perilaku agresif pada remaja yang berasal dari keluarga broken home ditinjau dari menyerang orang secara fisik sebagian besar berada pada kategori rendah, (2) perilaku agresif pada remaja yang berasal dari keluarga broken home ditinjau dari menyerang orang secara verbal sebagian besar berada pada kategori sedang, (3) perilaku agresif pada remaja yang berasal dari keluarga broken home ditinjau dari merusak dan menghancurkan harta benda dan kekayaan orang lain sebagian besar berada pada kategori sedang. Dari hasil penelitian dapat dilihat bahwa untuk perilaku agresif siswa yang berasal dari keluarga broken home secara umum berada pada kategori sedang. Namun ditemukan salah satu indikator menyerang orang secara fisik berada pada kategori rendah. Implikasi hasil penelitian bagi bimbingan dan konseling adalah sebagai dasar penyusunan program guna mencegah dan menanggulangi perilaku agresif yang dimiliki oleh siswa, khususnya siswa yang berasal dari keluarga broken home. Kerja sama guru pembimbing dengan wali kelas, guru mata pelajaran dan personil sekolah lainnya juga akan sangat membantu mengidentifikasi siswa yang memiliki sifat agresif, khususnya siswa yang berasal dari keluarga broken home agar dapat segera diberikan pelayanan.