Persepsi Siswa Bystander tentang Perilaku Bullying.

Bullying adalah salah satu bentuk dari perilaku agresif dengan kekuatandominan pada pelaku yang dilakukan secara berulang-ulang dengan tujuanmengganggu korban yang lebih lemah darinya. Penelitian ini dilatarbelakangi olehmasih ditemukannya perilaku bullying di sekolah seperti mengintimidasi,mempermalukan, mengejek, pemberian julukan atau nama yang buruk dan penonton(bystander) yang diam saja ketika melihat perilaku bullying terjadi. Untuk mengatsipermasalahan tersebut, diperlukan pelayanan bimbingan dan konseling. Agarpelaksanaan pelayanan bimbingan dan konseling berjalan efektif dan efisien perludigambarkan secara akurat persepsi siswa bystander tentang perilaku bullying. Secaraumum penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan persepsi siswa bystandertentang perilaku bullying dari aspek kontak fisik langsung, verbal langsung, nonverbal langsung, non-verbal tidak langsung, dan pelecehan seksual.Penelitian ini tergolong pada penelitian deskriptif dengan menggunakanmetode kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini, yaitu seluruh siswa di SMP Negeri7 Kerinci tahun ajaran 2018/2019 sebanyak 233 orang. Jumlah sampel sebanyak 65siswa yang dipilih dengan menggunakan teknik purposive sampling. Datadikumpulkan dengan mengadministrasikan skala model Likert. Angket yangdigunakan dalam penelitian ini adalah persepsi siswa bystander tentang perilakubullying.Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara umum siswa bystander di SMPNegeri 7 Kerinci tidak mendukung perilaku bullying. Tetapi, meski berada padakategori tidak mendukung ada juga skor yang agak rendah. Implikasi dari penelitianini dapat dijadikan sebagai data untuk mengubah persepsi siswa bystander, yangawalnya bystander yang diam saja ketika melihat bullying dan bystander yangmemberikan dukungan perilaku bullying menjadi bystander yang menolong korbanbullying, melalui layanan informasi, bimbingan kelompok, dan layanan konselingkelompok.