Heldawanis, Heldawanis (2012) Kebertahanan Tukang Kredit Etnis Minang di Kelurahan Tanah Garam dan VI Suku Kota Solok. Bachelor/Skripsi thesis, Universitas Negeri Padang.
![B1_4_HELDAWANIS_89320_5293_2012.pdf [thumbnail of B1_4_HELDAWANIS_89320_5293_2012.pdf]](https://repository.unp.ac.id/style/images/fileicons/text.png)
B1_4_HELDAWANIS_89320_5293_2012.pdf
Download (467kB)
Abstract
Tukang kredit dibutuhkan oleh masyarakat dalam pemenuhan kebutuhan dengan cara dicicil. Umumnya yang menjadi tukang kredit berasal dari etnis Batak. Etnis batak terbilang sukses dalam menjalankan usaha sebagai tukang kredit. Menurut Evers dalam penelitian yang lebih makro etnis Minang tidak mampu menjadi tukang kredit karena akan menghadapi dilema. Di Kelurahan Tanah Garam dan VI Suku Etnis Minang tetap ada yang menjadi tukang kredit. Tukang kredit tersebut berjumlah 12 orang. Tukang kredit etnis Minang tersebut dapat bertahan sejak tahun 2009. Pertanyaan penelitian adalah “Mengapa tukang kredit etnis Minang dapat bertahan di Kelurahan tanah Garam dan VI Suku?”. Tujuan penelitian adalah untuk menjelaskan faktor bertahannya tukang kredit etnis Minang yang ada di Kelurahan Tanah Garam dan VI Suku.
Teori yang digunakan untuk menjelaskan data hasil penelitian ini adalah teori pilihan rasional yang dikemukakan oleh James. S. Coleman. Teori pilihan rasional Coleman memiliki gagasan dasar tindakan seseorang selalu mengarah pada suatu tujuan dan tujuan itu ditentukan oleh nilai dan pilihan. Aktor atau individu memilih tindakan yang dapat memaksimalkan kegunaan atau memuaskan keinginan dan kebutuhan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan tipe penelitian studi kasus intrinsik. Informan penelitian ini berjumlah 20 orang. Teknik pemilihan informan dilakukan dengan teknik purposive sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi partisipasi pasif, wawancara mendalam, peneliti melakukan triangulasi data. Analisis dalam penelitian ini menggunakan model interakif yang dikembangkan oleh Mathew Miles dan Huberman.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada empat faktor tukang kredit etnis Minang dapat bertahan yaitu: (1) Menggunakan jaringan kekerabatan yaitu tukang kredit memanfaatkan sanak saudaranya menjadi pelanggannya dan begitu juga sebaliknya. (2) Teman berbagi rasa yaitu tukang kredit dijadikan sebagai tempat curhat, teman bergosip dan teman berbagi suka cita oleh pelanggannya dan itu dimanfaatkan oleh tukang kredit agar dia bisa tetap bertahan. (3) “Pandai babaua” yaitu tukang kredit memiliki pergaulan yang luas dan mudah bergaul dengan para pelanggannya. (4) “Pandai maolah” maksudnya tukang kredit sangat pintar mempengaruhi orang-orang agar mau membeli barangnya dengan cara kredit.
Item Type: | Thesis (Bachelor/Skripsi) |
---|---|
Subjects: | H Social Sciences > HM Sociology |
Divisions: | Fakultas Ilmu Sosial > Pendidikan Sosiologi-S1 |
Depositing User: | Umma Mardhotillah A.Md. |
Date Deposited: | 23 Jun 2025 04:52 |
Last Modified: | 23 Jun 2025 04:52 |
URI: | https://repository.unp.ac.id/id/eprint/14496 |