Lauza, Suci Monica (2014) Konflik Gadai Sawah: Studi Kasus Gadai Sawah untuk Pendidikan di Masyarakat Picancang Piliang Nagari Supayang Kecamatan Salimpaung Kabupaten Tanah Datar. Bachelor/Skripsi thesis, Universitas Negeri Padang.
![B1_4_SUCI_MONICA_LAUZA_97205_4492_2014.pdf [thumbnail of B1_4_SUCI_MONICA_LAUZA_97205_4492_2014.pdf]](https://repository.unp.ac.id/style/images/fileicons/text.png)
B1_4_SUCI_MONICA_LAUZA_97205_4492_2014.pdf
Download (1MB)
Abstract
Aturan adat salingka nagari yang terdapat di nagari supayang sudah
dibolehkannya menggadaikan sawah harta pusaka tinggi dan di sepakati oleh
niniak mamak dan bundo kanduang yang ada di nagari tersebut. Dibuatnya aturan
tersebut dimaksudkan agar tidak terjadi kesulitan dan dapat membantu masyarkat
yang kurang mampu untuk memperoleh biaya untuk memenuhi kebutuhan hidup
terutama kebutuhan dalam membiayai pendidikan sekolah anak sampai ke
perguruan tinggi yang sebagian besar banyak dilakukan masyarkat yang bekerja
sebagai petani, meski sudah berlaku aturan adat tersebut masih saja terjadi
pertentangan dalam masyarakat yang akan menggadaikan sawah karena terdapat
perbedaan pandangan terhadap pentingnya pendidikan, sehingga menyebabkan
konflik antara keluarga. Berdasarkan hal tersebut, tujuan penelitian ini adalah
untuk menjelaskan bentuk-bentuk konflik dalam penggadaian sawah harta pusaka
tinggi untuk pendidikan anak masyarakat Picancang Piliang di Nagari Supayang
Kecamatan Salimpaung Kabupaten Tanah Datar.
Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori konflik yang
dikemukakan oleh Lewis Coser, Werh dan Watkins. Teori yang menyatakan
bahwa konflik adalah perselisihan mengenai nilai-nilai dan sumber kekayaan yang
persediaanya tidak mencukupi. Menurut Werh konflik adalah konsekuensi dari
komunikasi yang buruk atau salah pengertian. Konflik dapat dibedakan atas dua,
yaitu konflik realistis dan konflik non realistis.
Penelitian ini dilaksanakan di Nagari Supayang Kecamatan Salimpaung
Kabupaten Tanah Datar, yang menggunakan pendekatan kualitatif dengan tipe
penelitiannya adalah studi kasus intrinsik. Jumlah informan dalam penelitian ini
adalah 24 orang, dengan menggunakan purposive sampling, yang mana informan
ditentukan oleh peneliti secara sengaja. Data dikumpulkan dengan cara
wawancara dan observasi. Untuk menguji keabsahan data digunakan triangulasi
data, kemudian data dianalisis dengan reduksi data, dilanjutkan dengan display
data dan terakhir penarikan kesimpulan.
Temuan dilapangan menunjukkan bahwa bentuk-bentuk terjadinya konflik
dalam menggadaikan sawah harta pusaka tinggi keluarga Suku Picancang Piliang
di Nagari Supayang Kecamatan Salimpaung Kabupaten Tanah Datar antara lain:
(a). Bentuk konflik sebelum penggadaian sawah harta pusaka tinggi yaitu
menolak langsung terjadinya penggadaian dan protes keluarga terhadap
penggadaian. (b). bentuk konflik proses penggadaian sawah harta pusaka tinggi
yaitu menolak menandatangani surat penggadaian dengan cara menunda-nunda
waktu. (c). Bentuk konflik pasca menggadaikan sawah harta pusaka tinggi yaitu
hilangnya komunikasi dan menarik diri dari acara keluarga.
Item Type: | Thesis (Bachelor/Skripsi) |
---|---|
Subjects: | H Social Sciences > HM Sociology |
Divisions: | Fakultas Ilmu Sosial > Pendidikan Sosiologi-S1 |
Depositing User: | Sudia Ajjronisa S.Sos |
Date Deposited: | 23 Jun 2025 04:49 |
Last Modified: | 23 Jun 2025 04:49 |
URI: | https://repository.unp.ac.id/id/eprint/14477 |