Hubungan Antara Kemampuan Berinteraksi Sosial dengan Hasil Belajar: Studi Terhadap Siswa SMA N 10 Padang

Interaksi sosial merupakan suatu hubungan yang dialami oleh setiap
individu, termasuk siswa. Dengan interaksi sosial yang baik, siswa diharapkan
dapat mengembangkan potensi yang dimilikinya. Potensi yang berkembang
dengan maksimal membuahkan hasil belajar yang memuaskan. Hasil belajar yang
baik akan diiringi dengan kemampuan berinteraksi sosial yang baik pula.
Kenyataannya masih ditemukan permasalahan interaksi sosial pada siswa,
diantaranya mengucapkan perkataan yang kurang sopan terhadap guru atau teman,
dikucilkan teman, ekspresi dan gerak-gerik tubuh tidak menyenangkan, serta sulit
membuka diri. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengungkapkan kemampuan
berinteraksi sosial, hasil belajar dan menguji hubungan antara kemampuan
berinteraksi sosial dengan hasil belajar.
Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif korelasional. Populasi
dalam penelitian ini adalah siswa kelas X dan XI yang berjumlah 508 orang dan
jumlah sampel sebanyak 84 orang yang diambil dengan penggunaan teknik
proportional random sampling. Instrumen penelitian terdiri dari 1 (satu) angket
yaitu angket kemampuan berinteraksi sosial dan untuk pengukuran hasil belajar
digunakan nilai laporan hasil belajar semester ganjil tahun ajaran 2011/2012. Data
diolah dengan menggunakan program statistical product and service solution
(SPSS) versi 15.00, serta dianalisis dengan menggunakan rumus Product Moment
Correlation Coefisien Karl Pearson.
Temuan penelitian mengungkapkan bahwa (1) kemampuan berinteraksi
sosial siswa SMA Negeri 10 Padang tergolong pada kategori sangat baik (2) hasil
belajar siswa SMA Negeri 10 Padang termasuk ke dalam kategori baik (3)
terdapat hubungan yang signifikan antara kemampuan berinteraksi sosial dengan
hasil belajar pada � = 0,01 dengan r hitung = 0,619. Artinya terdapat hubungan
yang cukup kuat antara kemampuan berinteraksi sosial siswa SMA N 10 Padang
dengan hasil belajar yang mereka peroleh .
Berdasarkan hasil temuan disarankan kepada siswa, agar dapat
mengembangkan kemampuan berinteraksi sosialnya melalui kegiatan-kegiatan
kelompok yang diadakan di sekolah. Bagi guru BK/Konselor, agar dapat
memprogramkan pengembangan kemampuan berinteraksi sosial bagi siswa.