Pola Pembinaan Mahasiswa Praktek Lapangan (PL) Kependidikan Sosiologi oleh Guru Pamong di Kabupaten Sijunjung.

Praktek lapangan (PL) kependidikan merupakan salah satu mata kuliah
kurikuler yang wajib dilaksanakan bagi mahasiswa UNP program studi kependidikan.
Praktek lapangan merupakan kegiatan pelatihan untuk menerapkan berbagai
pengetahuan, sikap, dan keterampilan dalam rangka pembentukan karakter
mahasiswa menjadi calon guru yang profesional. Pada saat pelaksanaan praktek
lapangan mahasiswa di Kabupaten Sijunjung semestinya dibimbing dan dibina serta
diarahkan supaya praktek lapangan kependidikan berjalan dengan optimal.

Penelitian ini bertujuan untuk mencari penyebab belum optimalnya pola
pembinaan mahasiswa PL oleh guru pamong di Kabupaten Sijunjung. Penelitian ini
menggunakan Teori Fungsionalisme Struktural dari Talcott Parsons dengan asumsi
bahwa dalam sosiologi memandang masyarakat sebagai sebuah sistem yang terdiri
dari bagian-bagian yang saling berhubungan satu sama lainnya. Apabila bagian yang
satu tidak berfungsi maka bagian yang lain akan berpengaruh juga. Seperti proses
pelaksanaan praktek lapangan apabila guru pamong tidak melaksanakan tugasnya
maka akan berpengaruh kepada mahasiswa PL.

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif
dengan tipe penelitian studi kasus. Untuk pemilihan informan dengan cara purposive
sampling. Jumlah informan dalam penelitian ini adalah sebanyak 15 orang. Data
dikumpulkan dengan observasi dan wawancara, kemudian dianalisis dengan model
Interaktif Analisis yang dikemukakan oleh Miles dan Huberman melalui langkahlangkah
yaitu:
mereduksi
data,
mendisplay
data,
dan
penarikan
kesimpulan.

Temuan di lapangan penyebab belum optimal pelaksanaan praktek lapangan
di Kabupaten Sijunjung adalah belum terlaksananya semua tugas pokok guru pamong
yang terdapat dalam buku pedoman praktek lapangan diantaranya belum
terlaksananya pembinaan dalam pembuatan RPP, silabus, media pembelajaran,
kegiatan pembelajaran di kelas, kegiatan non teaching, serta memberikan nilai
kegiatan observasi, pembelajaran terbimbing, mandiri, dan latihan akhir
pembelajaran.