Keserasian Kerja Alat Muat dan Alat Angkut dalam Pengangkutan Silika dari Pit Limit Ke Mosher Pt. Semen Padang, Bukit Karang Puting, Indarung, Kec. Lubuk Kilangan, Kota Padang.

PT. Semen Padang merupakan perusahaan tertua di Indonesia. Pada tahun2011, PT. Semen Padang telah mencapai target produksi semennya 7.418.604ton/tahun. Bahan dasar pembuatan semen adalah Batukapur 81 %, Silika 9 %,Tanahliat 8,5 %, pasir besi 1 % dan Gipsum 0,5 %. Sehingga untuk pencapaiantarget tersebut, maka Silika yang dibutuhkan adalah 25.000 ton loose/hari. PT.Semen Padang melakukan usaha penambangan di Bukit Karang Putih, Indarung,Kecamatan Lubuk Kilangan,Kota padang.Interaksi antara target produksi dengan produksi per unit alat mekanis darisetiap kegiatan penambangan dimulai dari pemboran, peledakan pemuatan,pengangkutan serta peremukan material, dari kegiatan ini akan menentukanjumlah alat yang harus diperlukan sesuai dengan kapasitas atau target produksiKeserasian kerja 1 unit alat muat Excavator Komatsu Pc 1800 dan 6unit alat angkut Dump Truck tipe Komatsu HD 785 untuk lokasi penambangan pitlimit ke mosher 2, dengan jumlah pengisian yang dilakukan Excavator terhadapDump Truck sebanyak 5 kali pengisian dengan MF < 1 dengan hasil hitungan MF= 0,59, berarti faktor kerja alat muat lebih kecil dari 100% dan faktor kerja alatangkut 100% atau dengan kata lain kemampuan alat angkut lebih besar denganwaktu tunggu alat muat. Hal ini harus diperbaiki,darihasil perhitungan denganmenggunakan 1 Exavator dan 10 Dump Truck didapatkan MF = 1 berarti factorkerja alat angkut dan alat muat sama, sehingga tidak ada waktu tunggu bagi keduaalat mekanis tersebutProduksi Silika yang dihasilkan oleh excavator Komatsu Pc 1800 sebesar116.765 BCM per bulan.Sedangkan produksi silika yang dihasilkan oleh 6 unitdump truck sebesar 81.762 BCM / bulan .Produksi silika yang dihasilkan 10 unitdump truck selama satu bulan sebesar 137.270 BCM/bulan dan MF = 1 yangmelebihi target produksi yang di rencanakan perusahaan sebesar 77.680BCM/bulanUntuk produktifitas yang optimal, maka diperlukan perbaikan jam kerja,jalan alat angkut dan pengawasan dilapangan dalam mengatur atau megendalikanjalannya operasi di lapangan.