Persepsi Siswa Tentang Guru BK dalam Layanan Konseling Perorangan di Sekolah

Penelitian ini berawal dari pembicaraan antara peneliti dengan konselor sekolah yang berisikan bahwa kegiatan konselor di sekolah tentang konseling perorangan (KP) jarang dilakukan dikarenakan berbagai faktor di antaranya: ruangan yang kurang memadai dan keengganan siswa untuk mengikuti kegiatan KP tersebut. Berdasarkan wawancara tersebut peneliti membuat judul “Persepsi siswa tentang guru BK dalam layanan Konseling Perorangan (KP) di sekolah”. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang: (a) persepsi siswa tentang pengantaran; (b) persepsi siswa tentang penjajakan; (c) persepsi siswa tentang penafsiran; (d) persepsi siswa tentang pembinaan; (e) persepsi siswa tentang penilaian. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif membutuhkan hipotesis atau pertanyaan yang perlu dijawab, untuk membimbing arah dan pencapaian tujuan penelitian. Populasi penelitian ini adalah siswa yang melakukan konseling perorangan (KP) di SMP Negeri 29 Padang. Besarnya sampel yang telah ditentukan adalah 50 orang. Untuk memperoleh data yang berkaitan dengan pernyataan-pernyataan penelitian ini disusun sebuah instrumen non-tes berbentuk kuesioner (angket). Hasil penelitian mengungkapkan: secara umum persepsi siswa tentang guru BK dalam layanan Konseling Perorangan (KP) di sekolah tergolong sangat baik. Secara khusus persepsi siswa tentang guru BK dalam layanan Konseling Perorangan (KP) di sekolah tentang (a) aspek pengantaran dengan rata-rata skor 3.9 (baik), (b) aspek penjajakan dengan rata-rata skor 3.8 (baik), (c) aspek penafsiran dengan rata-rata skor 3.9 (baik), (d) pembinaan dengan rata-rata skor 4.3 (sangat baik), (e) penilaian dengan rata-rata skor 4.1 (sangat baik)