Pengembangan Dimensi Anak pada Keluarga Tukang Ojek Perempuan X Parit Malintang Kecamatan Enam Lingkung Kabupaten Padang Pariaman

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh orang tua yang singel perent yaitu ibunya yang berprofesi sebagai tukang ojek perempuan yang menjadi prokontra di masyarakat sehingga sewaktu pergi mengojek anak-anaknya tinggal di rumah
tanpa pengasuhan orang tua. Disini dilihat bagaimanakah gambaran pengembangan dimensi-dimensi anak pada keluarga tukang ojek perempuan X yang bertujuan untuk mengetahui : (1) pengembangan dimensi keindividualan dari potensi yang ada dalam diri anak X; (2) pengembangan dimensi kesosialan
dari interaksi sosial anak X dalam bergaul; (3) pengembangan dimensi kesusilaan dari kepantasan dan kesopanan anak X; (4) pengembangan dimensi keberagamaan
dari pendidikan agama anak X. Penelitian ini adalah jenis penelitian kualitatif, dalam bentuk studi kasus.
Datanya adalah kata-kata dan tingkah laku nara sumber. Snowball sampling merupakan teknik yang digunakan dalam penjaringan informan. Pengumpulan data menggunakan observasi, pedoman wawancara, dan dokumentasi. Analisis
data yang digunakan adalah analisis data kualitatif. Prosesnya dilakukan dengan data reduction, data display, dan conclusion drawing/verification. Setelah dilakukan analisis data yang diperoleh dari hasil temuan penelitian,
maka dapat diketahui bahwa : (1) pengembangan dimensi keindividualan anak dalam keluarga tukang ojek perempuan X (a) terhadap potensi yang ada dalam diri anak dalam meningkatkan ilmu pengetahuan dan keterampilan orang tua
hanya bisa menyekolahkan anaknya, dalam menumbuhkan kepribadian dan pengontrolan prilaku dengan mengontrol dan mendukung aktifitas anak selagi itu baik; (2) pengembangan dimensi kesosialan anak dalam keluarga tukang ojek
perempuan X (a) terhadap interaksi sosial anak dalam bergaul dalam berteman dengan sebaya bejalan dengan semestinya cuma anak agak pendiam dan pemalu,anak membina hubungan baik antara saudara dan saling tolong menolong dalam
melakukan pekerjaan rumah, bergaul dengan masyarakat sekitar anak tegur sapa dan menghormati masyarat sekitar; (3) pengembangan dimensi kesusilan anak dalam keluarga tukang ojek X (a)terhadap kepantasan dan kesopanan anak
menyangkut tata krama, cara berbicara dan berpakaian yang sopan dilakukan anak anak dengan sepantas walau kadang dinasehati orang tuanya;(4) pengembangan dimensi keberagamaan anak tukang ojek perempuan X (a) terhadap pendidikan agama dalam sholat dan mengaji orang tua menyerahkan anaknya untuk belajar sholat dan mengaji TPA, Anak mau patuh pada nasehat orang tua dan menjalankannya. Saran diberikan dalam penelitian ini (1) agar orang tua lebih memperhatikan pendidikan anaknya dengan cara belajar kelompok dengan temannya untuk menunjang pelajaran di sekolah (2) Agar ibu sebagai pengasuh dan pemelihara bagi anak dapat meluangkan waktu bersama anak disela
kesibukan sebagai ibu dan pencari nafkah (3) Agar ibu bisa memberikan nasehat dan pengertian kepada anak tentang kondisinya sebagai tukang ojek, supaya anak bisa memahami dan membantu ibunya dalam pekerjaan rumah (4) Agar ibu lebih
memperhatikan pendidikan agama si anak dengan melaksanakan sholat berjamaah bersama, tidak hanya belajar sholat dan mengaji di TPA saja.