Nilai-nilai Konservasi Satwa Harimau pada Masyarakat Pulau Tengah, Kecamatan Keliling Danau, Kabupaten Kerinci, Jambi.

Harimau Sumatera adalah satwa yang diambang kepunahan. Jumlah Harimau Sumatera terus berkurang setiap tahun. Hal ini disebabkan maraknya perburuan harimau yang dilakukan di kawasan TNKS. Perburuan harimau dikawasan TNKS ini tidak dilakukan oleh masyarakat Pulau Tengah, karena
masyarakat Pulau Tengah dilarang untuk mengganggu dan memburu harimau .Hal tersebut disebabkan adanya pengetahuan masyarakat terhadap harimau,upacara dan tarian yang diselenggarakan dan perilaku sehari-hari masyarakat
Pulau Tengah di hutan. Dengan adanya pengetahuan masyarakat, upacara dan tari yang diselenggarakan, dan perilaku sehari-hari masyarakat diasumsikan terdapat nilai yang berperan dalam konservasi harimau pada masyarakat Pulau Tengah,
sehingga menimbulkan pertanyaan dalam penelitian ini adalah: nilai apa saja yang ada pada masyarakat Pulau Tengah yang secara tidak langsung berperan dalam
konservasi harimau. Tujuan dari penelitian ini adalah mendeskripsikan dan menjelaskan nilai-nilai yang ada pada masyarakat Pulau Tengah yang secara tidak
langsung berperan dalam konservasi harimau.
Penelitian etnografi ini dianalisis dengan teori etnosains oleh H.C Conklin.Penelitian ini dilakukan di Pulau Tengah, Kecamatan Keliling Danau, Kabupaten
Kerinci. Pemilihan informan dilakukan teknik Purpusive Sampling. Pada penelitian ini melakukan observasi partisipasi (pengamatan terlibat). Wawancara
mendalam dilakukan untuk memperoleh pengetahuan masyarakat tentang nilainilai konservasi harimau, untuk mendapat data yang valid digunakanlah triangulasi data yaitu memberikan pertanyaan yang relativ sama terhadap informan untuk mengumpulkan data yang sama. Analisis data dilakukan sejak
awal penelitian dilakukan. Analisis yang dipakai dalam penelitian ini yaitu memakai analisis model Spredley dengan langkah-langkah analisis domain,
analisis taksonomi, analisis kompnsial, dan analisis tema budaya.Hasil penelitian dapa diketahui bahwa nilai-nilai konservasi harimau yang ada pada masyarakat Pulau Tengah yaitu masyarakat tidak boleh mengganggu, memburu atau membunuh harimau karena harimau dianggap Sabek atau sahabat.
Karena masyarakat tidak boleh mengganggu, memburu atau membunuh harimau merupakan bentuk konservasi harimau. Sesuai dengan pendekatan H.C. Conklin yang digunakan dalam melihat lingkungan sebagaimana pengetahuan masyarakat.
Nilai-nila konservasi harimau yang ada pada masyarakat Pulau Tengah merupakan salah satu bentuk Kearifan lokal masyarakat dengan lingkungan dalam mencegah punahnya Harimau Sumatera.