Jam-Jam Dutet

”Jam-Jam Dutet” adalah singkatan dari Jampi-Jampi Dukun Santet. Pada
kehidupan masyarakat sekarang sering terdengar istilah ”Cinta ditolak, Dukun
bertindak”, inilah yang sering terjadi apabila cinta yang begitu menggebu-gebu
tidak mendapatkan balasan. Segala cara dihalalkan tanpa tau akibatnya. Ini yang
sering dilakukan orang-orang yang putus asa, sehingga mengakibatkan banyak
yang melakukan perbuatan yang menyimpang dari kehidupan yang dijalani,
karena apa yang diharapkan tidak bisa didapatkan. Ketika salah satu pihak
menolak cara pembuktian cinta itu, maka pihak yang satunya merasa kecewa dan
tidak dapat mengatasi masalahnya dan memilih jalan yang salah yaitu santet.
Ide karya tari “Jam-Jam Dutet” ini muncul setelah melihat fenomena yang
terdapat dalam kehidupan masyarakat saat ini. Dimana ketika cinta sudah bicara
maka tidak satu orang pun yang dapat menghentikannya. Banyak sekali terjadi
dimana nafsu seringkali disebut cinta. Tipe tari “Jam-Jam Dutet” komikal,
gagasan dikomunikasikan melalui gerak, dipusatkan pada sebuah suasana dan
menggambarkan kejadian atau peristiwa, yang menjelaskan inti cerita dari karya
“Jam-Jam Dutet”.
Bentuk penyajian karya tari “Jam-Jam Dutet” adalah Representasional.
Karena tari ini menceritakan bagaimana kisah itu muncul dan mempertemukan
sepasang remaja yang ingin menjalin cinta tetapi rasa cinta itu tidak tulus karena
hanya mengagungkan nafsu belaka yang disajikan melalui gerak.