Hubungan Motivasi Belajar dengan Prokrastinasi Akademik Siswa.

Prokrastinasi akademik adalah perilaku yang harus dihindari oleh siswa karena dapat menghambat siswa dalam mencapai hasil belajar yang optimal. Prokrastinasi dipengaruhi oleh berbagai faktor, salah satunya adalah motivasi belajar. Keadaan di lapangan terlihat bahwa siswa cukup antusias dalam belajar, dan mengerjakan tugas, meski tetap ada siswa yang mengerjakan tugas/PR di sekolah, terlambat dalam mengumpulkan tugas, dan mengganggu teman ketika proses pembelajaran berlangsung. Hal ini menunjukkan bahwa siswa melakukan prokrastinasi akademik. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan motivasi belajar siswa, mendeskripsikan prokrastinasi akademik siswa dan melihat hubungan motivasi belajar dengan prokrastinasi akademik siswa di SMP N 25 Padang. Penelitian ini dikategorikan pada penelitian deskriptif jenis korelasional. Populasi penelitian adalah siswa kelas VII dan VIII SMP N 25 Padang berjumlah 482 orang siswa. Penarikan sampel dilakukan dengan teknik Proportional Random Sampling, jumlah sampel sebanyak 233 orang siswa. Instrumen yang digunakan adalah angket motivasi belajar dan angket prokrastinasi akademik. Data dianalisis dengan menggunakan metode statistik deskriptif, dan untuk melihat hubungan antara kedua variabel digunakan teknik Pearson Product Moment Correlation. Temuan penelitian mengungkapkan 1) motivasi belajar siswa berada pada kategori tinggi, 2) prokrastinasi akademik siswa berada pada kategori sedang, 3) terdapat hubungan yang signifikan dan negatif antara motivasi belajar dengan prokrastinasi akademik siswa. Besarnya koefisien korelasi adalah r -0,636 dengan signifikansi 0,000. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi motivasi belajar siswa maka semakin rendah prokrastinasinya. Berdasarkan temuan penelitian ini motivasi belajar berpeluang untuk mencegah prokrastinasi akademik siswa, untuk itu diharapkan kepada guru bimbingan dan konseling agar dapat membantu siswa mempertahankan motivasi belajar dan mengentaskan prokrastinasi akademik yang dialaminya melalui layanan bimbingan dan konseling.