Analisis Keberadaan Komponen HOTS dalam Media Pembelajaran pada Materi Fisika SMA Kelas X Semester I di SMAN Kota Padang

Kurikulum 2013 yang menuntut adanya keterampilan abad 21.
Keterampilan yang dimiliki pada kurikulum 2013 salah satunya HOTS.
Pembelajaran berbasis HOTS menuntut peserta didik untuk mampu memecahkan
masalah dengan kritis dan kreatif serta mampu mengambil keputusan untuk
menyelesaikan permasalahan yang ada. Guru harus mampu menciptakan
pembelajaran yang menarik dan aktif salah satunya berupa media pembelajaran.
Keberadaan komponen HOTS belum diketahui dalam media pembelajaran. Peneliti
melakukan penelitian analisis keberadaan komponen HOTS dalam media
pembelajaran pada materi fisika SMA kelas X semester I di SMAN Kota Padang.
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui keberadaan komponen HOTS dalam media
pembelajaran pada materi fisika SMA kelas X semester I di SMAN Kota Padang.
Penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif dan
kuantitatif. Populasi data penelitian adalah seluruh SMA Negeri se-Kota Padang.
Pengambilan sampel sekolah sebanyak 16 sekolah yang dilakukan dengan teknik
propotionate stratifield random sampling. Sedangkan untuk pengambilan sampel
media pembelajaran menggunakan teknik non probability sampling dengan
jenisnya yaitu puposive sampling. Sampel dalam penelitian adalah media
pembelajaran yang dibuat oleh guru yang terdiri dari 6 sekolah SMAN Kota
Padang. Data penelitian diambil menggunakan instrumen analisis sajian media
pembelajaran dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara dan studi
dokumentasi.
Penelitian mengenai keberadaan komponen HOTS dalam media
pembelajaran pada materi fisika SMA kelas X semester I di SMAN Kota Padang,
dapat disimpulkan bahwa keberadaan komponen HOTS dalam media pembelajaran
33.64% dengan kategori kurang memfasilitasi. Keberadaan komponen HOTS
berdasarkan materi fisika kelas X semester I tertinggi terdapat pada materi gerak
melingkar dengan persentase rata-rata 37.96% dikategorikan kurang memfasilitasi.
Keberadaan komponen HOTS tertinggi terdapat pada keterampilan pemecahan
masalah yaitu 39.85% dikategorikan kurang memfasilitasi. Keberadaan komponen
HOTS terendah terdapat pada keterampilan pengambilan keputusan yaitu 28.6%
dikategorikan kurang memfasilitasi.