Nurafni, Novia (2019) Pengaruh Penggunaan Abu Sabut Kelapa Sawit Sebagai Bahan Tambahg Terhadap Kuat Tekan Mortar. Diploma/Proyek Akhir thesis, Universitas Negeri Padang.
![B1_2_NOVIA_NURAFNI_15062048_1725_2019.pdf.pdf [thumbnail of B1_2_NOVIA_NURAFNI_15062048_1725_2019.pdf.pdf]](https://repository.unp.ac.id/style/images/fileicons/text.png)
B1_2_NOVIA_NURAFNI_15062048_1725_2019.pdf.pdf
Download (4MB)
Abstract
Pengaruh Penggunaan Abu Sabut Kelapa Sawit Sebagai Bahan Tambah Terhadap Kuat Tekan Mortar Mortar (sering disebut juga mortel, atau spesi) adalah bahan bangunan yang dibuat dari air, bahan perekat dan agregat halus. Penerapan mortar lebih cenderung pada pekerjaan non-struktural seperti plesteran dinding, perekat pasangan batu bata, spesi pada pondasi batu kali, plesteran pada pemasangan keramik, batako, paving block, buis beton, roster dan sebagainya. Dalam pembuatan mortar harus mempunyai sifat fisis dan mekanis sesuai dengan standar, misalnya ASTM (American society for testing and materials). Meskipun teknologi mortar telah terbukti kemampuannya dalam menahan beban tekan, namun mortar ini memiliki sifat getas serta kuat tarik kecil yang menjadi kekuatanya. Proyek akhir ini termasuk jenis eksperimen dengan menggunakan Abu Sabut Kelapa Sawit sebagai bahan tambah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui berapakah perbandingan yang menghasilkan kuat tekan tertinggi dengan penambahan abu sabut kelapa sawit. Fungsi utama semen pada beton adalah untuk mengikat butir-butir agregat hingga membentuk suatu massa padat dan mengisi rongga-rongga udara diantara butir-butir agregat. Jumlah sampel yang yang dibuat sebanyak 18 buah dengan persentase tambahan abu sabut kelapa sawit 0%, 5%, 10%, 15%, 20%, 25%. Pembuatan mortar menggunakan cetakan kubus ukuran 5 cm x 5 cm x 5 cm dengan umur rencana 14 hari, 21 hari, dan 28 hari. Dari hasil diperoleh berat rata-rata mortar yaitu mortar kode K ( kontrol) adalah 253,56 gram, mortar kode 30 adalah 244,63 gram, mortar kode 60 adalah 253,93 gram, mortar kode 90 adalah 244,43 gram, mortar kode 120 adalah 236,2 gram dan mortar kode 150 adalah 233,46 gram, semakin banyak penggunaan abu sabut kelapa sawit maka berat mortar mengalami penurunan, akan tetapi mengalami keanaikan berat pada penambahan mortar 10% atau 60 gram abu sabut ii kelapa sawit, karenan semakin berat mortar maka campuran didalamnya semakin padat dan membuat hasil uji kuat tekannya semakin tinggi. Memperoleh hasil kuat tekan yaitu kuat tekan rata-rata kuat tekan rata-rata dengan kuat tekan mortar 0% adalah 197,86 kg/cm2 , mortar 5% adalah 208,66 kg/cm2 , mortar 10% adalah 214,26 kg/cm2 , mortar 15% adalah 155,86 kg/cm2 , mortar 20% adalah 107,6 kg/cm2 , dan mortar 25% adalah 73,2 kg/cm2 . Berdasarkan data tersebut dapat disimpulkan semakin banyak penggunaan abu sabut kelapa sawit terahadap kuat tekan mortar, maka kuat tekan mortar cenderung mengalami penurunan. Hal ini terjadi karena abu sabut kelapa sawit tidak bisa merekat sempurna, walaupun abu sabut kelapa sawit mempunyai senyawa pembentuk semen dan juga bisa berpotensi sebagai pengganti semen, akan tetapi pada pencampuran 10% atau 60 gram abu sabut kelapa sawit mengalami kenaikan, karena berat jenis abu lebih kecil dari pada pasir, berat abu yaitu 2,052 sedangkan pasir 1.400 sehingga volume menjadi bertambah dan membuat kuat tekan semakin kuat. Semakin berat mortar maka campuran didalamnya semakin padat dan membuat hasil uji kuat tekannya semakin tinggi Jadi pada penelitian ini komposisi yang cocok yang bisa digunakan pada mortar abu sabut kelapa sawit yaitu mortar 10% atau 60 gram abu.
Item Type: | Thesis (Diploma/Proyek Akhir) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | ABU SABUT KELAPA SAWIT |
Subjects: | T Technology > TH Building construction |
Divisions: | Fakultas Teknik > Teknik Sipil Bangunan Gedung-D3 |
Depositing User: | Fitri Yelli S.Sos |
Date Deposited: | 11 Feb 2025 08:51 |
Last Modified: | 11 Feb 2025 08:52 |
URI: | https://repository.unp.ac.id/id/eprint/1414 |