Manajemen Transportasi Kapal Wisata di Kawasan Pantai Gandoriah Kota Pariaman

Manajemen transportasi merupakan pengelolaan kegiatan pemindahan barang
dan/ atau penumpang dari suatu tempat ke tempat lain yang terkoordinasi dalam
suatu jaringan. Manajemen transportasi dilakukan agar transportasi dapat berjalan
secara teratur dan terkelola untuk mencapai efektivitas dan sasaran yang telah
ditentukan. Seperti transportasi kapal wisata di kawasan pantai Gandoriah Kota
Pariaman masih ditemui kendala seperti terdapatnya beberapa titik
pemberangkatan penumpang, perbedaan harga tiket, dan lain-lain. Oleh karena itu
tujuan penelitian ini untuk mengetahui manajemen transportasi kapal wisata,
kendala serta upaya yang dilakukan untuk mengatasi kendala tersebut.
Jenis penellitian ini menggunakan penelitian kualitatif dengan metode
deskripstif. Informan dalam penelitian ini ditentukan dengan teknik purposive
sampling. Jenis data dalam penelitian ini adalah data primer dan sekunder.
Pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara, dan studi
dokumentasi. Teknik menguji keabsahan data menggunakan triangulasi sumber
sedangkan teknik analisis data adalah pengumpulan data, reduksi data, penyajian
data, dan penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian menunjukan bahwa (1) manajemen transportasi kapal wisata
di kawasan pantai Gandoriah Kota Pariaman dari perencanaan sudah tertuang
dalam SOP yang menjadi pedoman pelaksanaan, pengorganisasian dengan
menempatkan SKPD untuk mengatur dan mengawasi penyelenggaraan,
pengarahan melalui sosialisasi kepada seluruh pengusaha kapal, dan pengawasan
masih terfokus pada satu titik yaitu di Muara sehingga ditemukan penyimpangan
pada titik pemberangkatan selain Muara yakni di Gandoriah (belakang posko
BPBD). (2) Kendala dalam manajemen transportasi antara lain karena perbedaan
harga tiket, kurangnya keteraturan dalam pengisian penumpang, kurangnya
pengawasan, pendangkalan dan ukuran muara. (3) Adapun upaya untuk mengatasi
kendala tersebut yaitu pengadaan petugas penjualan tiket dan menyatukan seluruh
kapal pada satu titik yaitu di muara. Selanjutnya mengadakan tindak lanjut dengan
meningkatkan pengawasan