Hubungan antara Konsep Diri dengan Agresivitas Siswa Kelas XI di SMA Negeri 4 Kerinci

Siswa SMA berada dalam periode remaja cenderung memiliki sikap
agresif yang tinggi. Perilaku agresif adalah perilaku yang self-centered yaitu
perilaku yang hanya mengutamakan hak, kepentingan, pendapat, kebutuhan,
dan perasaan sendiri. Tingkat agresivitas siswa dipengaruhi oleh konsep diri.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah terdapat hubungan
antara konsep diri dengan agresivitas siswa kelas XI SMA Negeri 4 Kerinci.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif korelasional yaitu
mendeskripsikan konsep diri dan agresivitas siswa serta melihat hubungan
konsep diri dengan agresivitas siswa kelas XI SMA Negeri 4 Kerinci. Populasi
penelitian berjumlah 254 orang yang terdaftar pada tahun ajaran 2010/2011,
dengan sampel berjumlah 72 orang yang diambil dengan menggunakan teknik
Simple Random Sampling. Pengumpulan data menggunakan angket tentang
konsep diri dan agresivitas siswa. Data yang diperoleh dianalisis dengan
menggunakan teknik statistik untuk mencari skor mean, standar deviasi, range,
skor maksimum dan skor minimum. Untuk melihat hubungan konsep diri
dengan agresivitas siswa digunakan teknik Pearson Product Moment
Correlation. Analisis data ini dilakukan dengan bantuan progran komputer
SPSS versi 17.00.
Temuan penelitian mengungkapkan bahwa: 1) 55,56% siswa memiliki
konsep diri yang rendah, 2) 63,88% siswa memiliki tingkat agresivitas yang
tinggi, dan 3) terdapat hubungan yang signifikan antara konsep diri dengan
agresivitas siswa kelas XI SMA Negeri 4 Kerinci dengan koefisien korelasi
sebesar 0,302 dan nilai signifikansi 0,010 pada taraf kepercayaan 95%.
Berdasarkan hasil penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa siswa kelas XI SMA
Negeri 4 Kerinci memiliki konsep diri yang rendah sehingga menyebabkan
tingginya tingkat agresivitas siswa.
Disarankan kepada guru pembimbing hendaknya membantu siswa
mengembangkan konsep dirinya dengan cara membimbing siswa untuk dapat
bersosialisasi dengan teman-temannya, menumbuhkembangkan rasa
kebersamaan dalam pergaulan, menumbuhkembangkan rasa saling memaafkan,
dan meningkatkan kesungguhan dalam belajar sehingga memperoleh nilai yang
bagus. Untuk mengurangi tingkat agresivitas siswa, guru pembimbing
hendaknya memberikan pemahaman kepada siswa untuk menghargai hak
orang lain, menghormati perbedaan pendapat, dan menerima kritikan orang
lain dengan lapang dada.