Motivasi Belajar Siswa Tinggal Kelas dan Implikasinya Terhadap Layanan Bimbingan dan Konseling

Penelitian ini berawal dari kenyataan bahwa di sekolah ada siswa yang memperoleh hasil belajar rendah dan tidak dapat memenuhi kriteria kenaikan kelas dan siswa itu dinyatakan tinggal kelas. Namun idealnya motivasi belajar berpengaruh terhadap hasil belajar siswa, siswa yang memiliki motivasi belajar akan memperoleh hasil belajar yang baik. Dengan kata lain, dengan adanya usaha yang tekun dan terutama didasari adanya motivasi maka seseorang yang belajar itu akan dapat melahirkan prestasi yang baik. Dan hasil belajar siswa dipengaruhi oleh motivasi belajarnya, siswa yang termotivasi untuk belajar dapat dilihat dari karakteristik tingkah laku yang menyangkut keinginan berhasil, kebutuhan dalam belajar dan memiliki harapan masa depan. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan motivasi belajar siswa tinggal kelas dilihat dari aspek motivasi internal berupa keinginan berhasil, kebutuhan dalam belajar, harapan masa depan dan dari aspek motivasi eksternal berupa penghargaan dalam belajar, kegiatan yang menarik dalam belajar dan lingkungan belajar yang kondusif.
Metode penelitian ini adalah penelitian deskriptif yang bertujuan mendeskripsikan motivasi belajar siswa tinggal kelas dan implikasinya terhadap layanan bimbingan dan konseling. Populasi penelitian ini adalah siswa tinggal kelas yang ada di SMP Negeri Kota Padang sebanyak 220 orang siswa dari 37 SMP Negeri dan teknik dalam penentuan sampel yaitu cluster sampling sehingga diperoleh sampel sebanyak 55 orang. Teknik pengumpulan data dengan menggunakan angket dan dianalisis dengan menggunakan teknik persentase.
Temuan penelitian mengungkapkan bahwa (1) keinginan berhasil siswa tinggal kelas dikategorikan rendah. (2) kebutuhan dalam belajar siswa tinggal kelas dikategorikan rendah. (3) harapan masa depan siswa tinggal kelas dikategorikan tinggi. (4) penghargaan dalam belajar siswa tinggal kelas dikategorikan rendah. (5) kegiatan menarik dalam belajar siswa tinggal kelas dikategorikan tinggi. (6) lingkungan belajar yang kondusif siswa tinggal kelas juga dikategorikan rendah. Dari hasil penelitian ini, saran yang dapat diberikan kepada guru BK hendaknya mampu menggunakan layanan yang ada dalam bimbingan dan konseling secara maksimal untuk membantu siswa tinggal kelas dalam mengentaskan masalah yang berhubungan dengan motivasi dalam belajar dan guru BK juga hendaknya memberikan layanan khusus terhadap siswa tinggal kelas