Evaluasi Pelaksanaan Corporate Social Responsibility (CSR) Bidang Pendidikan dalam Program Bina Lingkungan di PT. Semen Padang

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya masalah yang ditemukan dalam pelaksanaan CSR bidang pendidikan di PT. Semen Padang. Hal ini terlihat dimana ketiadaan analisis kebutuhan yang dilakukan Biro CSR terhadap institusi pendidikan di lingkungannya berdampak pada program CSR bidang pendidikan yang dijalankan PT. Semen Padang dinilai kurang tepat sasaran. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sasaran serta pencapaian dari sasaran yang telah ditetapkan. Selain itu, tujuan penelitian ini juga untuk mengetahui kendala dan menemukan solusi dari kendala yang ditemukan dalam pencapaian program CSR bidang pendidikan ini.
Penelitian ini menggunakan teori evaluasi proses retrospektif yang dikemukakan oleh William N. Dunn. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan metode deskriptif. Informan penelitian ditetapkan langsung oleh peneliti yaitu Kepala Biro CSR PT. Semen Padang, Pegawai Biro CSR yang mengurusi Program Bina Lingkungan, perwakilan dari institusi pendidikan serta perwakilan dari lembaga masyarakat yang berada di sekitar lingkungan perusahaan. Pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara mendalam dan telaah dokumentasi. Uji keabsahan data dilakukan dengan menggunakan teknik triangulasi. Kemudian data dianalisis dengan cara reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa capaian dari pelaksanaan CSR bidang pendidikan dalam program bina lingkungan dari tahun 2008 hingga 2011 dinilai cukup baik. Hal ini terbukti dimana dari lima kategori bidang pendidikan, tiga diantaranya terealisasi dengan baik dan dua kategori lainnya menemukan berbagai kendala. Kategori bantuan pendidikan yang terealisasi dengan baik yaitu pembiayaan pendidikan, pemberian beasiswa dan pembiayaan penyuluhan masyarakat. Untuk kategori lainnya yaitu kegiatan pelatihan-pelatihan (Lolapil) serta rehab sarana dan prasarana sekolah terkendala karena tidak adanya identifikasi kebutuhan dan kelemahan yang terdapat dalam prosedur yang telah ditetapkan perusahaan. Oleh karena itu diharapkan perusahaan mampu untuk mengidentifikasi lagi kebutuhan pendidikan bagi masyarakat lingkungan perusahaan. Di samping itu perusahaan harus memperbaiki lagi proses seleksi terhadap proposal yang masuk agar bantuan yang diberikan tepat sasaran.