Herman, BM (2012) Transportasi Kota Padang Studi Tentang Armada Trans (1995-2012). Bachelor/Skripsi thesis, Universitas Negeri Padang.
![B1_2_HERMAN_B_M_89212_5711_2012.pdf [thumbnail of B1_2_HERMAN_B_M_89212_5711_2012.pdf]](https://repository.unp.ac.id/style/images/fileicons/text.png)
B1_2_HERMAN_B_M_89212_5711_2012.pdf
Download (468kB)
Abstract
Skripsi ini dilatarbelakangi oleh Trans Angkasa sebagai sarana transportasi
di kota Padang yang sudah mencapai umur 17 tahun yang dapat bertahan
walaupun bersaing dengan kendaraan pribadi dan ojek yang semakin banyak.
Studi ini disusun berdasarkan rumusan masalah yaitu: Bagaimana proses
munculnya Trans Angkasa sebagai Sarana transportasi di kota Padang,
bagaimana dinamika dan perkembangan angkutan Trans Angkasa sebagai
Sarana transportasi di kota Padang. Tujuan dari penulisan ini adalah untuk
menjelaskan tentang armada Trans Angkasa sebagai salah satu Transportasi
pinggir kota yang ada di kota Padang (1995-2012).
Penelitian ini termasuk penelitian kualitatif dengan menggunakan
pendekatan sejarah dengan tahap sebagai berikut: (1) Heuristik yaitu mencari
dan mengumpulkan data melalui sumber Primer dan Sekunder. (2) Kritik sumber
yaitu melakukan pengujian terhadap data yang diperoleh. (3) Interpretasi data.
(4) Pengujian hasil penelitian kedalam bentuk skripsi. Data yang diperoleh dari
sumber tertulis dan lisan. Sumber tertulis dilakukan melalui studi pustaka berupa
buku dan arsip. Sumber lisan diperoleh melalui wawancara dengan primkopau
lanud Tabing, para sopir, pemilik angkutan jenis Pick Up dan Oplet,
ORGANDA dan pemerintah dalam hal ini pegawai pada Dinas Perhubungan
Kota Padang.
Dari hasil penelitian ini diperoleh bahwa armada Trans Angkasa salah satu
Angkutan di kota Padang dibawah naungan Primkopau Lanud Tabing, Trans
Angkasa merupakan angkutan yang dioperasikan ke arah pinggir kota seperti
daerah Perumnas Belimbing, Limau Manis dan Pasir Jambak. Pada awal
pengoperasian armada Trans Angkasa beranggotakan sebanyak 39 dan pada tahun
2000 armada yang beroperasi ditambah kapasitasnya sebanyak 21 unit dan
dengan jumlah keseluruhanya 60 unit armada. Peran Primer Koperasi Angkatan
Udara Lanud Tabing sebagai payung perlindungan bagi armada Trans Angkasa,
baik pemilik armada maupun para pengemudi armada itu sendiri. Perlindungan
yang diberikan Primer Koperasi Angkatan Udara Lanud Tabing terhadap armada
Trans Angkasa diantaranya : Armada yang mengalami kecelakaan, tabrakan,
bentrok sesama sopir dan maupun terjaring razia oleh aparat Kepolisian. TNI
sekaligus sebagai koordinator lapangan dari Trans Angkasa diutus oleh Primer
Koperasi Angkatan Udara Lanud Tabing untuk mengurus langsung tampa
melibatkan pemilik maupun sopir armada. Adapun peran Primkopau selaku
pengelola membantu menjembatani berupa Pajak, Kir dan Asuransi untuk
masing-masing armada Trans Angkasa.
Item Type: | Thesis (Bachelor/Skripsi) |
---|---|
Subjects: | C Auxiliary Sciences of History > CB History of civilization |
Divisions: | Fakultas Ilmu Sosial > Pendidikan Sejarah-S1 |
Depositing User: | Sudia Ajjronisa S.Sos |
Date Deposited: | 17 Jun 2025 04:12 |
Last Modified: | 17 Jun 2025 04:12 |
URI: | https://repository.unp.ac.id/id/eprint/14091 |