Hubungan antara Optimisme Masa Depan dengan Motivasi Berprestasi pada Siswa SMK

SMK telah menjadi penghasil pekerja teknik tingkat menengah yang sangat
dibutuhkan oleh dunia industri. Untuk itu SMK harus dapat meningkatkan
kualitas lulusannya agar dapat dipercaya dan digunakan oleh industri. Namun ada
permasalahan yang terkait dengan siswa SMK. Kenyataan dilapangan ditenggarai
bahwa selama ini para tamatan SMK yang telah dibekali seperangkat kompetensi
kejuruan ternyata masih membutuhkan pengembangan bakat, minat, dan
peningkatan motivasi berprestasi (Dwitagama, 2008). Kurangnya motivasi
berprestasi pada siswa menurut Arnayanti (2004) menunjukkan adanya sikap acuh
tak acuh terhadap kehidupan sosial, termasuk terhadap masa depannya. Dengan
memiliki optimisme masa depan, siswa dapat meningkatkan motivasi berprestasi
baik dalam pelajaran, organisasi maupun pekerjaan.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan bagaimana optimisme
masa depan dan motivasi berprestasi pada siswa SMK serta untuk mengetahui
hubungan antara optimisme masa depan dengan motivasi berprestasi pada siswa
SMK. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
korealasional. Populasi pada penelitian ini adalah siswa SMK. Sampel penelitian
berjumlah 50 orang yang dipilih menggunakan teknik purposive sampling.
Penelitian menggunakan skala optimisme masa depan dan motivasi berprestasi.
Adapun analisa data yang digunakan dalam penelitian adalah Product Moment
dari Pearson.
Dari hasil penelitian ini terloihat bahwa terdapat hubungan yang positif dan
signifikan antara optimisme masa depan dengan motivasi berprestasi pada siswa
SMK dengan koefisien korelasi sebesar 0,707 dengan (p<0,01), artinya semakin
tinggi optimisme masa depan, maka semakin tinggi pula motivasi berprestasi
siswa SMK. Sebaliknya semakin rendah optimisme masa depan yang dimiliki
oleh siswa SMK maka akan semakin rendah motivasi berprestasi yang dirasakan
oleh siswa SMK tersebut