Makna Simbolik Tuan Tanah Bagi Agen Resmi dan Agen Liar di Terminal Bayangan Gaung

Azhari, Hari (2012) Makna Simbolik Tuan Tanah Bagi Agen Resmi dan Agen Liar di Terminal Bayangan Gaung. Bachelor/Skripsi thesis, Universitas Negeri Padang.

[thumbnail of B1_4_HARI_AZHARI_73808_1277_2012.pdf] Text
B1_4_HARI_AZHARI_73808_1277_2012.pdf

Download (2MB)

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh fenomena tuan tanah di terminal
bayangan Gaung. Tuan tanah merupakan simbol yang digunakan oleh agen resmi
untuk menyebut agen liar di terminal bayangan Gaung. Simbol ini kemudian juga
dipakai oleh agen liar kepada agen liar lainnya. Penelitian ini membahas tentang
makna simbolik tuan tanah bagi agen resmi dan agen liar di terminal bayangan
Gaung.
Penelitian ini menggunakan Teori interaksionalisme simbolik Blumer.
Menurut Blumer interaksionalisme simbolik memusatkan perhatian pada dampak
dari makna dan simbol, terhadap tindakan dan interaksi manusia. Individu
berinteraksi dengan mengunakan simbol-simbol yang didalamnya berisi tandatanda,
isyarat, dan kata. Makna dan simbol yang memungkinkan manusia
melanjutkan tindakan dan berinteraksi, dengan kata lain dapat menentukan
pilihan.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan tipe penelitian
studi kasus instrinsik. Pemilihan informan dilakukan secara Purposive Sampling
dengan jumlah 44 orang. Data dikumpulkan dengan teknik observasi, wawancara
mendalam dengan menggunakan pedoman wawancara dan dokumentasi serta
analisis dengan langkah-langkah yaitu mereduksi data, penyajian data, dan
penarikan kesimpulan.
Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa makna simbol
tuan tanah menurut agen resmi yaitu agen “liar” menurut agen resmi bermakna
bahwa agen travel liar dalam kegiatan pengisian penumpang di terminal bayangan
Gaung melakukan tindakan yang tidak sesuai dengan aturan yang diterapkan oleh
agen resmi dalam pengisian penumpang, agen liar dianggap ilegal, karena tidak
memenuhi syarat dalam proses pengisian tetapi juga “liar” karena tindakan
mereka tidak memiliki aturan dalam kegiatan pengisian armada angkutan. Urang
bagak bermakna bahwa tuan tanah dalam pengisian penumpang memiliki
kekuasaan atas terminal bayangan Gaung, kekuasaan dimiliki karena tuan tanah
adalah orang gaung sebagai faktor pembentuk kekuasaan tersebut, memiliki
dominasi atas agen resmi sebagai pendatang. Baju Basi bermakna bahwa agen liar
sama dengan pihak militer, karena perbedaan perlakuan yang diberikan oleh pihak
Pomal terhadap agen resmi sementara agen liar mendapatkan keistimewaan dari
pihak Pomal. Makna simbol tuan tanah menurut agen liar bermakna militer
bahwa diantara agen liar ada yang dianggap sama dengan pihak militer persamaan
ini terjadi karena agen liar tersebut mendapatkan perlakuan khusus dari pihak
militer yaitu angkatan laut, agen liar diperbolehkan melakukan pengisian
penumpang ketika terjadi penertiban kendaraan di Simpng Gaung

Item Type: Thesis (Bachelor/Skripsi)
Subjects: H Social Sciences > HM Sociology
Divisions: Fakultas Ilmu Sosial > Pendidikan Sosiologi-S1
Depositing User: Umma Mardhotillah A.Md.
Date Deposited: 17 Jun 2025 04:10
Last Modified: 17 Jun 2025 04:10
URI: https://repository.unp.ac.id/id/eprint/14078

Actions (login required)

View Item
View Item