Perbedaan Self Regulated Learning Siswa yang Memiliki Prestasi Tinggi dengan Prestasi Rendah

Belajar merupakan sebuah proses yang dilakukan individu agar individu memiliki kemajuan dalam bertingkah laku kearah yang lebih baik. Salah satu tujuan belajar adalah untuk mendapatkan hasil belajar yang maksimal. Self-regulated
learning (pengaturan diri dalam belajar) merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa. Namun kenyataannya masih terdapat siswa yang
memiliki self-regulated learning yang kurang baik sehingga hasil belajar siswa menjadi rendah. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: (1) self-regulated
learning siswa yang memiliki prestasi belajar tinggi, (2) self-regulated learning siswa yang memiliki prestasi belajar rendah, (3) menguji perbedaan self-regulated
learning siswa yang berprestasi tinggi dengan siswa yang berprestasi rendah. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif komperatif. Subjek penelitian adalah siswa yang berprestasi tinggi dengan siswa yang memiliki prestasi rendah yang berjumlah 90 orang siswa SMP Negeri 13 Padang yang terdaftar pada tahun ajaran 2017/2018, Pemilihan subjek menggunakan teknik Proportional Random Sampling dan Simple Random Sampling. Instrumen yang digunakan adalah model
skala likert. Untuk mendeskripsikan self-regulated learning siswa yang memiliki hasil belajar tinggi dan rendah digunakan rumus persentase dan untuk melihat
perbedaan self-regulated learning siswa dilihat dari hasil belajar digunakan rumus uji-t dengan teknik Independent Sampel Test melalui program statistik SPSS for
windows release20.Temuan penelitian mengungkapkan bahwa: (1) self-regulated learning siswa yang memiliki prestasi belajar tinggi berada pada kategori tinggi, (2) self-regulated
learning siswa yang memiliki prestasi belajar rendah pada pada kategori sedang, (3) terdapat perbedaan yang signifikan self-regulated learning siswa yang berprestasi tinggi dengan siswa yang berprestasi rendah, dengan nilai t-tes sebesar 7,448 dan signifikansi 0,000 (0,000 < 0,05). Berdasarkan hasil penelitian tersebut, peneliti menyarankan kepada guru BK untuk menyusun dan mengembangkan program serta
memberikan pelayanan untuk meningkatkan sel-fregulated learning siswa dengan tepat sesuai dengan karakteristik masing-masing siswa berdasarkan prestasi belajar
yang diperolehnya.