Strategi Bertutur dalam Gelar Wicara Rumpi No Secret di Trans TV

Wiguna, Hilda (2016) Strategi Bertutur dalam Gelar Wicara Rumpi No Secret di Trans TV. Bachelor/Skripsi thesis, Universitas Negeri Padang.

[thumbnail of B1_2_HILDA_WIGUNA_1200925_4493_2016.pdf] Text
B1_2_HILDA_WIGUNA_1200925_4493_2016.pdf

Download (2MB)

Abstract

Penelitian ini dilakukan untuk mendeskripsikan: (1) strategi bertutur yang
digunakan oleh pembawa acara dalam tindak tutur bertanya pada Gelar Wicara
Rumpi No Secret di Trans TV, (2) strategi bertutur yang digunakan oleh bintang
tamu dalam tindak tutur menjawab pada Gelar Wicara Rumpi No Secret di Trans
TV, (3) konteks penggunaan strategi bertutur dalam tindak tutur bertanya oleh
pembawa acara pada Gelar Wicara Rumpi No Secret di Trans TV, dan (4) konteks
penggunaan strategi bertutur dalam tindak tutur menjawab oleh bintang tamu pada
Gelar Wicara Rumpi No Secret di Trans TV.
Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan metode deskriptif.
Data penelitian ini adalah tuturan yang diujarkan oleh pembawa acara dan bintang
tamu dalam Gelar Wicara Rumpi No Secret di Trans TV. Data dikumpulkan
dengan metode simak dengan menggunakan teknik sadap. Teknik penganalisisan
data penelitian ini adalah sebagai berikut: (1) mentranskripsikan data, (2)
identifikasi data, (3) mengklasifikasikan data, (4) menganalisis data, dan (5)
melakukan penyimpulan data penelitian.
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan sebagai berikut. Pertama,
ditemukan empat strategi bertutur dalam tindak tutur bertanya dan tindak tutur
menjawab pada Gelar Wicara Rumpi No Secret di Trans TV, yaitu (1) bertutur
terus terang tanpa basa-basi, (2) bertutur terus terang dengan basa-basi kesantunan
positif, (3) bertutur terus terang dengan basa-basi kesantunan negatif, dan (4)
bertutur secara samar-samar. Kedua, ditemukan enam konteks penggunaan
strategi bertutur dalam tindak tutur bertanya, yaitu (1) petutur lebih berkuasa (⁺K)
dan belum akrab (⁻S), cenderung digunakan strategi bertutur terus terang dengan
basa-basi kesantunan negatif, (2) pada petutur (⁼K) (⁻S), cenderung digunakan
strategi btbkn, (3) pada petutur (⁻K) (⁻S), cenderung digunakan strategi btbkn, (4)
pada petutur (⁻K) (⁺S), cenderung digunakan strategi btbkp, (5) pada petutur (⁺K)
(⁺S), cenderung digunakan strategi btbkn pada topik sensitif, dan (6) pada petutur
(⁼K) (⁺S), cenderung digunakan strategi btbkp. Ketiga, pada tindak tutur
menjawab ditemukan enam konteks situasi tuturan, yaitu (1) pada petutur (⁺K)
(⁻S), cenderung digunakan strategi bttb, (2) pada petutur (⁼K) (⁻S), cederung
digunakan strategi btbkn, (3) pada petutur (⁻K) (⁻S), cenderung digunakan strategi
btbkn, (4) pada petutur (⁻K) (⁺S), cenderung digunakan strategi btbkn dalam topik
yang sensitif, (5) pada petutur (⁺K) (⁺S), cenderung digunakan strategi bttb, dan
(6) pada petutur (⁼K) (⁺S), cenderung digunakan strategi bttb pada topik yang
tidak sensitif dan strategi btbkb dalam topik yang sensitif.

Item Type: Thesis (Bachelor/Skripsi)
Subjects: P Language and Literature > P Philology. Linguistics
Divisions: Fakultas Bahasa dan Seni > Sastra Indonesia-S1
Depositing User: Sudia Ajjronisa S.Sos
Date Deposited: 16 Jun 2025 09:24
Last Modified: 16 Jun 2025 09:24
URI: https://repository.unp.ac.id/id/eprint/14048

Actions (login required)

View Item
View Item