Hubungan Self-Confidence dengan Kecemasan Siswa Ketika Bertanya di dalam Kelas

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kecemasan yang banyak dialami oleh
siswa khususnya dalam bertanya yang salah satunya dipengaruhi oleh aspek
psikologis yaitu self-confidence. Tujuan penelitian ini adalah (1) mendeskripsikan
self-confidence siswa, (2) mendeskripsikan kecemasan siswa ketika bertanya di
dalam kelas, dan (3) melihat hubungan self-confidence dengan kecemasan siswa
ketika bertanya di dalam kelas.
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode kuantitatif dengan
pendekatan deskriptif korelasional. Populasi penelitian adalah siswa kelas VII dan
IX SMP Negeri 13 Padang dengan jumlah 469 siswa dengan sampel 82 siswa
yang dipilih dengan teknik proportional stratified sampling. Instrumen yang
digunakan yaitu angket. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan
teknik persentase dan untuk melihat hubungan antara kedua variabel digunakan
statistik parametrik yaitu Pearson Correlation.
Temuan penelitian adalah (1) self-confidence siswa berada pada kategori
sedang dengan 36,6%, namun kecenderungannya berada pada kategori tinggi
dengan 31,7, (2) kecemasan siswa ketika bertanya di dalam kelas berada pada
kategori sedang dengan 40,2%, namun kecenderungannya berada pada kategori
rendah dengan 29,2%, dan (3) koefisien korelasi self-confidence dengan
kecemasan siswa ketika bertanya di dalam kelas sebesar -0,521 dengan
signifkansi 0,000. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa secara umum selfconfidence
siswa cenderung berada pada kategori tinggi, kecemasan siswa ketika
bertanya di dalam kelas cenderung berada pada kategori rendah, dan terdapat
hubungan yang negatif signifikan antara self-confidence dan kecemasan siswa
ketika bertanya di dalam kelas. Implikasi hasil penelitian bagi bimbingan dan
konseling adalah sebagai dasar penyusunan program guna mengatasi dan
menanggulangi kecemasan siswa ketika bertanya. Kemudian disarankan juga
kepada guru BK untuk meningkatkan self-confidence dan mengurangi kecemasan
siswa ketika bertanya dengan mengoptimalkan pelaksanaan kegiatan layanan BK.
Serta kepada guru mata pelajaran untuk dapat memperhatikan, membimbing,
mengarahkan dan membina siswa dalam kegiatan belajar sehingga siswa mampu
untuk bertanya di dalam kelas.