Kepercayaan Diri Siswa dalam Belajar dan Upaya Guru Bimbingan dan Konseling Meningkatkannya di SMP Negeri 12 Padang

Kepercayaan diri adalah sikap positif seorang individu yang memampukan dirinya untuk mengembangkan penilaian positif, baik terhadap diri sendiri maupun terhadap lingkungan/situasi yang dihadapinya. Penelitian ini dilatarbelakangi masih adanya siswa yang kurang percaya diri dalam belajar yang ditunjukkan dengan siswa yang mudah marah dengan perkataan teman, tidak berperan aktif dalam kelompok,takut berpendapat di depan kelas, dan adanya siswa yang grogi ketika tampil dalam kelas. Tujuan penelitian ini adalah mengungkapkan kepercayaan diri siswa ditinjau
dari aspek percaya akan kemampuan diri, berani menjadi diri sendiri, mampu mengendalikan diri, memiliki internal locus of control dan mampu berfikir positif,dan untuk mengungkapkan upaya guru BK untuk meningkatkan kepercayaan diri siswa melalui layanan informasi, bimbingan kelompok, penguasaan konten, dan layanan penempatan penyaluran.
Jenis penelitian ini berbentuk deskriptif kuantitatif, dengan populasi seluruh siswa SMP N 12 Padang dengan jumlah 496 orang. Teknik penarikan sampel yang digunakan adalah stratified random sampling dan didapatkan sampel sebanyak 221 siswa. Data dikumpulkan menggunakan angket model skala likert dan teknik analisis data menggunakan rumus persentase. Temuan penelitian menunjukkan bahwa, 1) kepercayaan diri siswa ditinjau dari aspek percaya akan kemampuan diri pada umumnya berada pada kategori tinggi,
2) aspek berani menjadi diri sendiri pada umumnya berada pada kategori cukup tinggi, 3) aspek mampu mengendalikan diri pada umumnya berada pada kategori tinggi, 4) aspek memiliki internal locus of control pada umumnya berada pada
kategori tinggi, 5) aspek mampu berfikir positif pada umumnya berada pada kategori cukup tinggi, dan 6) upaya guru BK untuk dapat meningkatkan dan mengembangkan kepercayaan diri melalui, layanan informasi dengan materi bagaimana pentingnya kepercayaan diri dalam belajar, layanan bimbingan kelompok dengan cara memberi kesempatan bertanya pada saat pemberian layanan, layanan penguasaan konten dengan memberikan materi tentang cara tampil di dalam kelas serta layanan penempatan penyaluran dengan cara menempatkan siswa kedalam kegiatan ekstrakurikuler sesuai potensi yang dimiliki.