Persepsi Siswa Terhadap Kompetensi Kepribadian Guru Sejarah di SMA Pertiwi 1 Padang Semester Januari-Juni 2014

Penelitian ini dilatarbelakangi ditemukannya pandangan dan kesan siswa
yang kurang baik terhadap kepribadian guru sejarah. Melalui wawancara yang
dilakukan, hal ini disebabkan karena kurangnya etika guru di kelas dengan
menggunakan ponsel pada saat proses pembelajaran dan kurangnya kehumoran
guru dalam pembelajaran. Sehingga hal ini menganggu proses pembelajaran dan
menimbulkan kejenuhan bagi siswa dalam proses pembelajaran. Penampilan sikap
yang positif terhadap keseluruhan tugas sebagai guru seharusnya menjadi hal yang
harus diperhatikan dan ditampilkan oleh guru karena ini bagian dari kompetensi
yang mesti dimiliki oleh guru dalam hal kompetensi Kepribadian. Guru
merupakan contoh tauladan yang akan ditiru oleh siswa yang nantinya akan
mempengaruhi sikap dan perilaku siswa. Tujuan penelitian ini adalah untuk
mengetahui gambaran persepsi siswa terhadap kompetensi kepribadian guru
sejarah di SMA Pertiwi 1 Padang.
Penelitian ini termasuk pada penelitian kuantitatif deskriptif. Dimana data
dalam penelitian ini digunakan untuk memperoleh gambaran secara subjektif
tentang kompetensi kepribadian guru sejarah di SMA Pertiwi 1 Padang
dikumpulkan untuk melihat dan memahami kenyataan yang ada dilapangan.
Lokasi penelitian yaitu di SMA Pertiwi 1 Padang. Objek dalam penelitian ini
adalah siswa kelas XI sebanyak 76 orang. Pengumpulan data dilakukan melalui
angket yang disebarkan kepada responden. Sedangkan teknik analisis data
menggunakan analisis deskriptif dengan menggunakan rumus P= f/N.100
Berdasarkan analisis yang diperoleh menunjukkan bahwa secara umum
persepsi siswa terhadap kompetensi kepribadian guru sejarah tergolong pada
kategori positif. Namun masih ada sebagian siswa yang belum merasakan
kepribadian guru sejarah, seperti memiliki kepribadian yang arif dan berwibawa.
Jika dilihat dari persentase secara umum pada masing-masing komponen persepsi
siswa terhadap kepribadian guru sejarah yang tergolong positif sebanyak 44,6% ,
netral sebanyak 33,9% dan negatif sebanyak 21,6%.
Berdasarkan hasil kesimpulan tersebut, disarankan kepada guru sejarah
guru sejarah perlu meningkatkan lagi kewibawaan seorang guru di depan peserta
didiknya sehingga guru benar-benar orang yang disegani dan dijadikan panutan
oleh siswanya sehingga pembelajaran sejarah berjalan lancar dan efektif.