Analisis Sajian Buku Teks Pelajaran Fisika SMA Kelas X Semester 2 Terkait Komponen Contextual Teaching and Learning (CTL)

Standar proses pendidikan mendorong siswa menghasilkan karya kontekstual secara individu. Pendekatan kontekstual merupakan wahana yang tepat bagi guru untuk memberdayakan potensi siswa sesuai dengan kebutuhannya. Pendekatan kontekstual ini cocok diterapkan dalam pembelajaran fisika karena siswa terlibat secara penuh dalam proses pembelajaran. Tujuan pembelajaran yang diamanatkan didalam standar pendidikan dapat dicapai dengan menggunakan media dan sumber belajar untuk menunjang pembelajaran. Media dan sumber belajar yang beredar pada satuan pendidikan sangatlah banyak terutama buku teks pelajaran. Buku teks pelajaran yang banyak digunakan pada satuan pendidikan belum diketahui buku mana yang mampu memfasilitasi pendekatan kontektual. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah sajian buku teks pelajaran Fisika SMA Kelas X Semester 2 sudah memfasilitasi keterlaksanaan pendekatan kontekstual di SMA. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Populasi data dalam penelitian ini adalah seluruh buku teks pelajaran Fisika SMA Kelas X yang digunakan di Indonesia dan beredar di Sumatera Barat. Sampel dalam penelitian ini adalah empat buku teks pelajaran Fisika SMA Kelas X Semester 2 yang digunakan 27 sekolah di Sumatera Barat. Data pada penelitian ini diambil menggunakan instrumen penelitian yang memiliki 7 komponen yang dijabarkan menjadi 39 butir penilaian dan teknik pengumpulan data melalui studi dokumentasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa sajian buku teks pelajaran Fisika Kelas X Semester 2 yang dianalisis telah memfasilitasi keterlaksanaan pendekatan kontekstual. Buku teks pelajaran yang sangat memfasilitasi keterlaksanaan pendekatan kontekstual dan cocok untuk digunakan oleh sekolah adalah buku karangan Sunardi tahun 2016 memiliki 85% indikator CTL yang terpenuhi dalam sajian buku teks pelajaran dengan kategori sangat memfasilitasi. Sedangkan buku teks pelajaran yang memiliki nilai terendah adalah buku karangan Marthen Kanginan tahun 2016 memiliki 63% indikator CTL yang terpenuhi pada sajian buku teks pelajaran yang dikategorikan memfasilitasi.