Hubungan Pola Asuh Orangtua Otoriter dengan Kedisiplinan Siswa

Pola asuh otoriter ditandai dengan ciri-ciri sikap orangtua yang kaku dan keras dalam menerapkan peraturan-peraturan atau disiplin. Orangtua bersikap memaksa dengan selalu menuntut kepatuhan anak, agar bertingkah laku seperti yang dikehendaki oleh orangtuanya. Berdasarkan fenomena dilapangan ada beberapa macam bentuk pelanggaran kedisiplinan siswa yang terjadi di sekolah, misalnya seperti keluar sekolah tanpa izin dari guru ataupun satpam sekolah, baju dikeluarkan, membolos saat jam pelajaran berlangsung, melawan guru, terjadinya hal yang tidak diinginkan seperti ketahuan berpacaran di lingkungan sekolah dan hal bebas lainnya. Adapun Tujuan dari penelitian ini untuk menguji apakah terdapat hubungan antara pola asuh orangtua otoriter dengan kedisiplinan siswa.
Jenis penelitian adalah penelitian deskriptif korelasional dengan metode kuantitatif. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas X SMK N 6 Padang yang berjumlah 518 orang. Jumlah sampel sebanyak 223 siswa dipilih dengan menggunakan teknik Simple Random Sampling. Instrumen penelitian yang digunakan adalah angket dengan model skala Likert. Data analisis menggunakan teknik analisis statistik deskriptif dengan menggunakan rumus statisticuntuk melihat hubungan pola asuh orangtua otoriter dengan kedisiplinan siswa digunakan analisis statistik Pearson Product Moment Correlation dengan program Statistical Product and Service Solution (SPSS) versi 20.0.
Hasil penelitian mengungkapkan bahwa (1) Kebanyakan orangtua menerapkan pola asuh otoriter pada siswa sebanyak (87.44%) di SMK N 6 Padang, (2) Kebanyakan siswa di SMK N 6 Padang menerapkan kedisiplinan yaitu disiplinan yang tinggi sebanyak (87%), (3) Terdapat hubungan antara pola asuh orangtua otoriter dengan kedisiplinan siswa, artinya pola asuh orangtua otoriter mempengaruhi kedisiplinan siswa, dengan koefisien (0,348