Pondok Pesantren Al-Makmur Tungkar Jorong Sawah Laweh Kanagarian Tungkar Kecamatan Situjuah Limo Nagari Kabupaten Lima Puluh Kota (1992-2008)

Pondok Pesatren Al-Makmur Tungkar Jorong Sawah Laweh Kanagarian
Tungkar Kecamatan Situjuah Limo Nagari Kabupaten Lima Puluh Kota didirikan
pada tanggal 25 Mei 1992, oleh Al-Ustad Yarman Nur. Tujuan penelitian ini
adalah untuk mengetahui bagaimana latar belakang berdirinya Pondok Pesantren
Al-Makmur Tungkar, bagaimana perkembangannya dan hal apa yang
menyebabkan pondok pesantren al-makmur tungkar mengalami kemunduran pada
tahun 2009-2011.
Penelitian ini menggunakan penelitian Kualitatif, yaitu penelitian
sejarah meliputi heuristik, kritik sumber, analisis dan interpretasi, serta
historiografi (penulisan sejarah) berupa skripsi. Pertama, penulis mencari dan
mengumpulkan data yang relevan dengan masalah penelitian melalui studi
pustaka dan arsip. Wawancara lapangan dengan narasumber baik yang terlibat
langsung dengan masalah penelitian ini maupun yang tidak. Kedua, penulis
melakukan kritik sumber terdiri dari kritik ekstern dan kritik intern terhadap data
data yang didapatkan di lapangan dan dicocokkan dengan masalah penelitian.
Ketiga, penulis melakukan proses analisis dan interpretasi terhadap data yang
diperolah di lapangan dengan menghubungkan data yang berkaitan dengan
masalah penelitian disesuaikan dengan proses waktu dan peristiwa. Keempat,
penulis menyajikan hasil penelitian dalam bentuk karya ilmiah berupa skripsi.
Berdasarkan hasil penelitian yang penulis lakukan dan temui di
lapangan dapat disimpulkan bahwa perkembangan pesantren pada masa pimpinan
Ustad Yarman Nur sebagai kepala pesantren periode 1992-2008, Pondok
Pesantren Al-Makmur Tungkar mengalami kemajuan di berbagai segi diantaranya
santri yang terus meningkat setiap tahunnya, guru-guru yang mengajar bertambah
banyak dengan kualitas yang baik, memiliki sarana dan prasarana yang cukup
lengkap, dan pondok pesantren memiliki beberapa prestasi yang bisa
dibanggakan. Pesantren mengalami kemunduran pada masa pimpinan Syahrul
Isman S.Ag sebagai pimpinan pesantren periode 2008-2010, pondok pesantren
mengalami berbagai macam masalah diantaranya: manajemen yang kurang baik,
jarangnya pimpinan ke pesantren sehingga kurangnya kontrol pimpinan terhadap
pesantren, baik itu mengawasi santri, guru, dan karyawan. Hal itu disebabkan
karena pimpinan juga menjalani tugas sebagai salah satu pegawai di Kantor
Bupati Kabupaten Lima Puluh Kota.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Pondok Pesantren Al
Makmur Tungkar pernah mengalami kemajuan. Namun, karena beberapa hal yang
tidak dapat ditangulangi oleh pihak pesantren sehingga mengakibatkan pondok
pesantren mengalami kemunduran.