Pengelolaan Emosi Remaja Awal

Remaja merupakan masa dimana individu mengalami transisi
perkembangan dari masa kanak-kanak menuju dewasa, yaitu mampu dalam kematangan mental, emosional, sosial, dan fisik. Emosi dapat mempengaruhi cara berpikir individu bahkan tindakan. Ketidakmampuan mengelola emosi merupakan
gambaran adanya emosi-emosi yang tidak terkendali dan mencerminkan ketidakseimbangan emosi. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pengelolaan emosi remaja awal ditinjau dari kemampuan mengendalikan interpretasi stimulus-stimulus yang menimbulkan emosi dan kemampuan
mengendalikan ekspresi dari emosi yang muncul.
Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan pendekatan deskriptif. Populasi penelitian adalah siswa SMP N 7 Padang berjumlah 785 orang. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 265 orang ditetapkan dengan proportional random sampling. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini
adalah angket model skala likert. Data yang diperoleh diolah dengan menggunakan teknik persentase. Temuan penelitian ini mengungkapkan bahwa kemampuan pengelolaan emosi siswa dalam mengendalikan interpretasi stimulus-stimulus yang menimbulkan emosi berada pada kategori baik dengan persentase 67,5%, dan kemampuan siswa dalam mengendalikan ekspresi dari emosi yang muncul berada pada kategori baik dengan persentase 70,2%. Jadi kemampuan mengelola emosi
remaja awal tergolong baik dengan persentase 76,6%.