Regulasi Diri Siswa yang Membolos dan Implikasinya terhadap Pelayanan Bimbingan dan Konseling

Penelitian ini berawal dari kenyataan bahwa salah satu faktor yang mempengaruhi perilaku membolos adalah regulasi diri. Idealnya, regulasi diri bertujuan agar individu dapat mengatur aksi mereka sendiri dalam pencapaian tujuan yang mereka targetkan. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan regulasi diri siswa yang membolos dilihat dari 6 aspek yaitu standar dan tujuan yang ditentukan sendiri, pengaturan emosi, instruksi diri, memonitor diri, evaluasi diri, kontingensi yang ditetapkan sendiri.
Metode penelitian ini adalah kuantitatif dengan pendekatan deskriptif. Subjek penelitian ini adalah siswa membolos di SMP Negeri 15 Padang sebanyak 66 orang siswa. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah angket dan dianalisis dengan menggunakan teknik persentase.
Temuan penelitian ini mengungkapkan bahwa regulasi diri siswa yang membolos cukup baik. Hal ini dapat dilihat dari enam aspek-aspek berikut: (1) Standar dan Tujuan yang Ditentukan Sendiri pada umumnya cukup baik dengan persentase 42,4%. (2) Pengaturan Emosi pada umumnya cukup baik dengan persentase 45,5%. (3) Instruksi Diri pada umumnya cukup baik dengan persentase 39,4%. (4) Memonitor Diri pada umumnya sudah baik dengan persentase 40,9%. (5) Evaluasi Diri pada umumnya cukup baik dengan persentase 36,4%. (6) Kontingensi yang Ditetapkan Sendiri pada umumnya belum baik dengan persentase 37,9%.
Dari hasil penelitian ini, saran yang dapat diberikan kepada guru BK hendaknya mampu menggunakan layanan yang ada dalam bimbingan dan konseling secara maksimal untuk membantu siswa yang membolos dalam mengentaskan masalah yang berhubungan dengan regulasi diri.