Hubungan Loneliness dengan Penyesuaian Sosial Mahasiswa Baru

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh fenomena adanya mahasiswa baru yang merasa sulit berinteraksi dengan orang baru, sulit menyesuaikan diri karena jauh
dari keluarga, minder dengan teman, merasa kemampuan kurang dari teman, dan merasa dikucikan oleh teman dan merasa kesepian. Penelitian ini bertujuan untuk:
(1) mendeskripsikan loneliness mahasiswa baru, (2) mendeskripsikan penyesuaian sosial mahasiswa baru, dan (3) menguji hubungan signifikan antara loneliness
dengan penyesuaian sosial mahasiswa baru. Penelitian ini merupakan penelitian jenis deskriptif korelasional dengan
metode kuantitatif. Populasi penelitian ini adalah mahasiswa baru S1 FIP UNP Tahun 2018/2019 yang berasal dari luar Sumbar. Jumlah sampel sebanyak 89 mahasiswa dipilih dengan menggunakan teknik Proportional Random Sampling.
Instrumen penelitian yang digunakan adalah angket loneliness dan angket penyesuaian sosial. Data dianalisis dengan teknik statistik deskriptif dan teknik Pearson Product Moment dengan bantuan program SPSS for Windows 20.0.
Hasil penelitian mengungkapkan bahwa (1) kebanyakan (46,1%)
mahasiswa baru mengalami kondisi loneliness yang sedang, (2) kebanyakan (56,2%) mahasiswa baru memiliki penyesuaian sosial yang tinggi, dan (3) terdapat hubungan signifikan yang negatif antara loneliness dengan penyesuaian
sosial mahasiswa baru dengan koefisien korelasi -0,639 yang berada pada taraf signifikansi 0,01, artinya semakin tinggi tingkat loneliness maka semakin rendah penyesuaian sosial, begitupun sebaliknya. Semakin rendah tingkat loneliness,
maka semakin tinggi penyesuaian sosial. Berdasarkan temuan penelitian,disarankan kepada konselor perguruan tinggi untuk dapat memberikan pelayanan bimbingan dan konseling kepada mahasiswa baru, agar dapat memberikan bantuan dan layanan berupa layanan-layanan bimbingan dan konseling mengurangi kondisi loneliness dan meningkatkan penyesuaian sosial yang rendah.