Implementasi Peraturan Daerah Kabupaten Agam No 5 Tahun 2014 Tentang Pengelolaan Kelestarian Kawasan Danau Maninjau

Penelitian ini beranjak dari permasalahan pencemaran lingkungan di Danau Maninjau akibat kegiatan budidaya keramba jaring apung. Ada dua tujuan dalam penelitian ini, yaitu (1) untuk mengetahui mengapa Implementasi Peraturan
daerah no 5 tahun 2014 tentang pengelolaan kelestarian kawasan Danau Maninjau belum terlaksana seperti seharusnya. (2) untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi implementasi Peraturan Daerah no 5 tahun 2014 tentang
pengelolaan kelestarian kawasan Danau Maninjau.
Jenis penelitian ini adalah kualitatif dengan metode deskriptif. Lokasi penelitian ini dilakukan di Kenagarian Koto Kaciak dan Koto Malintang Kecamatan Tanjung Raya. Pemilihan informan dalam penelitian ini memakai
teknik purposive sampling, dan snowball sampling. Jenis datanya adalah data primer dan data sekunder yang dikumpulkan melalui wawancara,observasi (pengamatan) dan studi dokumentasi. Implementasi kebijakan merupakan tahap dimana suatu kebijakan dilaksanakan dan diterapkan sesuai dengan tujuan kebijakan yang telah ditetapkan. Dari penelitian yang dilakukan ini diperoleh kesimpulan bahwa
pengimplementasian Peraturan Daerah no 5 tahun 2014 tentang pengelolaan kelestarian kawasan Danau Maninjau belum berjalan sepenuhnya. Amanat dari Perda belum terlaksana sepenuhnya seperti pengurangan jumlah unit keramba
jaring apung yang diperbolehkan yang hanya sebanyak 6000 petak saja, belum ada langkah dari pelaksana kebijakan untuk menertibkan setelah dua tahun Perda ini berjalan. Salah satu faktor yang mempengaruhi implementasi Perda no 5 tahun
2014 yaitu pembagian potensi dimana didalam Perda belum jelas diatur pembagian tugas antar pelaksana kebijakan.