Gambaran Penerimaan Orangtua Terhadap Anak yang Menjadi Korban Pelecehan Seksual

Kasus pelecehan sesksual pada anak di Indonesia
mulai meningkat sejak tahun 2010. Peran orangtua sangat penting dalam proses
pemulihan anak yang menjadi korban pelecehan seksual. Penerimaan orangtua
terhadap kondisi anak yang tidak normal dapat mempengaruhi perilaku orangtua
terhadap anak, sehingga penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran
penerimaan orangtua terhadap anak yang menjadi korban pelecehan seksual.
Metode yang digunakan adalah metode kualitatif dengan pendekatan
fenomenologi. Penelitian ini menggunakan 2 orang subjek yang merupakan
pasangan suami istri dengan kriteria memiliki anak yang menjadi korban
pelecehan seksual, anak berusia 6-12 tahun, dan merawat, mengasuh serta
membimbing anak dirumah . Data diperoleh melalui wawancara secara semi
terstruktur dan mendalam (in depth interview). Hasil penelitian ini menunjukkan
bahwa gambaran penerimaan diri orangtua terhadap anak yang menjadi korban
pelecehan seksual ditentukan oleh bagaimana subjek melewati tahapan proses
penerimaan diri, yaitu: diri sebagai konten, diri sebagai proses dan diri sebagai
konteks serta adanya faktor penerimaan yang dapat mempengaruhi penerimaan
diri orangtua.