Analisis Kesulitan Siswa Kelas X Sman 3 Sungai Penuh Dalam Memecahkan Masalah Fisika Berbentuk Grafik Pada Materi Gerak Lurus

Fisika sebagai ilmu pengetahuan yang dekat dengan fenomena alam, dapat
diuraikan dalam berbagai bentuk representasi. Salah satunya adalah representasi
dalam bentuk grafik. Namun, terlihat bahwa pemahaman siswa terhadap
representasi grafik dalam konteks fisika masih kurang. Oleh karena itu, siswa
membutuhkan bantuan yang cepat dan tepat untuk segera menyelesaikan masalah
yang mereka hadapi. Agar bantuan yang diberikan efektif, guru harus terlebih
dahulu memahami letak kesulitan yang dihadapi siswa. Masalah kesulitan belajar
siswa dapat ditemukan dengan memberikan tes diagnostik. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui kesulitan siswa dalam memecahkan masalah fisika
berbentuk grafik dan profil kesulitan siswa pada materi gerak lurus.
Metode penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Populasi dalam penelitian
ini adalah siswa kelas X MIPA SMAN 3 Sungai Penuh yang telah mempelajari
materi gerak lurus. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah Simple
Random Sampling, dari teknik ini terpilih satu kelas uji coba yaitu X MIPA 2 dan
satu kelas sebagai sampel yaitu kelas X MIPA 1. Metode pengambilan data
dengan tes diagnostik dan didukung oleh hasil wawancara. Analisis dilakukan
dengan menggunakan deskriptif persentase.
Hasilnya menunjukkan bahwa Kemampuan siswa dalam memecahkan
masalah fisika berbentuk grafik memiliki persentase tergolong rendah untuk
kemampuan interpretasi grafik sebesar 40,61%; kemampuan interpolasi sebesar
30,6%; kemampuan ekstrapolasi sebesar 30,46%; dan kemampuan transformasi
sebesar 39,65%. Profil kesulitan siswa pada penelitian ini berdasarkan pencapaian
KKM masih mengalami kesulitan untuk semua indikator dengan rata-rata kategori
lemah. Profil kesulitan siswa terhadap profil materi masih mengalami kesulitan
untuk semua sub materi dengan rata-rata kategori lemah. Pada profil kesulitan
siswa berdasarkan pengetahuan prasyarat, persentase siswa yang mengalami
kesulitan dalam menentukan luas bangun datar 51,72% termasuk kategori sedang,
persentase kesulitan siswa dalam operasi hitung 66,05% termasuk kategori tinggi,
persentase kesulitan siswa dalam persamaan linier yaitu 72,41% termasuk
kategori tinggi. Untuk tahap pemecahan masalah dengan persentase kesulitan
pada tahap memahami masalah yaitu 67,37% termasuk kategori tinggi, tahap
membuat rencana sebesar 45,62% termasuk kategori sedang, tahap melaksanakan
rencana sebesar 73,21% termasuk kategori tinggi, dan tahap pengecekan kembali
sebesar 87,8% termasuk kategori sangat tinggi.