Susanto, Koko (2015) Bentuk, Fungsi dan Makna Motif Batik Bungo di Kecamatan Pelepat Ilir Kabupaten Muara Bungo. Bachelor/Skripsi thesis, Universitas Negeri Padang.
![B1_5_KOKO_SUSANTO_1527_2015.pdf [thumbnail of B1_5_KOKO_SUSANTO_1527_2015.pdf]](https://repository.unp.ac.id/style/images/fileicons/text.png)
B1_5_KOKO_SUSANTO_1527_2015.pdf
Download (523kB)
Abstract
Penelitian ini dilatar belakangi belum dikenalinya batik Bungo oleh
masyarakat Muara Bungo maupun masyarakat luas pada umumnya. Tujuan dari
penelitian ini adalah mendeskripsikan bentuk, fungsi, dan makna motif batik
Bungo agar dapat dipahami oleh masyarakat luas.
Jenis penelitian ini adalah kualitatif dengan pendekatan metode
deskriftip. Subjek penelitian adalah pemilik sanggar batik, pengurus Pkk,
kepala dan karyawan Disperindagkop, Diskebpapora, Dekranasda, dan
masayarakat Muara Bungo. Data dari nara sumber dikumpulkan dalam
bentuk catatan tertulis, rekaman, gambar produk, dan wawancara.
Kemudian diolah dengan teknik analisis data kualitatif.
Hasil penelitian menunjukan bahwa bentuk motif batik Bungo bersumber
dari stilasi dan distorsi Bungo Dani, Putri Malu, Bunga Bangkai Rami, Pakis,
Manggis, Daun Sirih Pinang, dan Rumah Adat. Fungsi motif batik Bungo hanya
sebagai hiasan pada pakaian dan untuk lebih mengenalkan batik dengan ciri khas
dari daerah Bungo kepada masyarakat. Perihal makna motif, setiap motif utama
mengandung perlambang ajaran pendidikan untuk diterapkan dalam kehidupan.
Motif Bungo Dani melambangkan saat magrib harus di rumah dan saat pagi atau
matahari terbit manusia bersiap untuk bekerja menghidupi keluarga. Motif Putri
Malu melambangkan akhlak seorang wanita ada batasannya, jangan terlalu
menonjolkan dan membuka diri. Motif Bungo Bangkai Rami melambangkan
kesemangatan dan kebranian masyarakat Bungo. Motif Pakis melambangkan
hendaknya sebagai manusia harus senantiasa merangkul dan melindungi sesama.
Motif Manggis melambangkan sebagai seorang manusia janganlah sombong
walau fisik luar terlihat hitam akan tetapi hatinnya tetap putih dan bersih. Motif
Sirih Pinang diabadikan dalam motif batik karena sebagai lambang adat yang
biasanya digunakan masyarakat Bungo saat mengundang/menerima tamu. Motif
Rumah Adat tidak diperoleh keterangan responden tentang makna dari motifnya,
berkemungkinan ini merupakan salah satu cara mengabadikan kebudayaan yang
ada.
Kesimpulan penelitian, bentuk motif batik Bungo diangkat dari Flora dan
Rumah adat yang ada di Muara Bungo. Fungsi motif sebagai hiasan pada pakaian
dan sebagai ciri khas daerah Bungo. Makna pada motif batik Bungo merupakan
perlambang ajaran pendidikan dan kebudayaan berupa pesan moral yang
diterapkan dalam kehidupan masyarakat.
Disarankan kepada peneliti selanjutnnya untuk meneliti sisi sejarah,
teknik, dan perkembangan motif batik Bungo.
Item Type: | Thesis (Bachelor/Skripsi) |
---|---|
Subjects: | N Fine Arts > N Visual arts (General) For photography, see TR |
Divisions: | Fakultas Bahasa dan Seni > Pendidikan Seni Rupa-S1 |
Depositing User: | Risna Juita S.Sos |
Date Deposited: | 12 Jun 2025 03:57 |
Last Modified: | 12 Jun 2025 03:57 |
URI: | https://repository.unp.ac.id/id/eprint/13699 |