Ningsih, Dian Puspa Sari (2013) Kompetisi Antar Anggota Keluarga yang Dipoligami (Studi Kasus: Impik–maimpik Antar Anggota Keluarga yang Dipoligami di Nagari Guguk Malalo Kecamatan Batipuh Selatan Kabupaten Tanah Datar). Bachelor/Skripsi thesis, Universitas Negeri Padang.
![B1_4_DIAN_PUSPA_SARI_NINGSIH_79533_5907_2013.pdf [thumbnail of B1_4_DIAN_PUSPA_SARI_NINGSIH_79533_5907_2013.pdf]](https://repository.unp.ac.id/style/images/fileicons/text.png)
B1_4_DIAN_PUSPA_SARI_NINGSIH_79533_5907_2013.pdf
Download (926kB)
Abstract
Poligami adalah keluarga yang kompleks, yang terdiri dari beberapa
keluarga yang disatukan oleh ikatan pernikahan. Dalam sebuah keluarga poligami
memiliki problema di dalam menjalani kehidupan sehari-harinya. Rasa cemburu,
kekecewaan, dan ketidakadilan sering dirasakan para anggota keluarga, sehingga
timbul sebuah kompetisi (impik-maimpik) dalam keluarga poligami tersebut.
Kompetisi (impik-maimpik) merupakan saing-menyaingi yang terjadi antar
anggota dalam keluarga yang dipoligami.
Penelitian ini dianalisis dengan teori konflik oleh Lewis A. Coser. Asumsi
dasar dari teori Coser adalah bahwa konflik itu memiliki sumbangan potensial
bagi sistem (konflik itu berdampak positif), dan konflik itu bisa membantu dan
mempertahankan struktur (melalui sebuah kekuasaan dapat memperkuat identitas
kelompoknya).
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, dengan tipe studi kasus
instrinsik. Informan dalam penelitian ini berjumlah 26 orang. Teknik pemilihan
informan dilakukan dengan teknik purposive sampling. Pengumpulan data
dilakukan dengan cara observasi pasif dan wawancara mendalam. Untuk menguji
keabsahan data, peneliti melakukan triangulasi data. Analisis data penelitian ini
dilakukan dengan menggunakan interaktif yang dikembangkan oleh Mathew
Miles dan Huberman.
Temuan di lapangan menunjukkan kompetisi (impik-maimpik) yang terjadi
antar keluarga yang berpoligami adalah (1) mendapatkan biaya hidup sehari-hari
dari suami, (2) tingkat pendidikan dan pengetahuan agama anak, serta (3)
pelayanan istri terhadap suami (4) gaya hidup. Faktor penyebab eksistensi
poligami dalam masyarakat, diantaranya yang lebih menonjol pada masyarakat
tersebut yaitu: (1) persepsi masyarakat “kawin batambuah”, (2) rasa malu kalau
bercerai dan menjadi janda, (3) ketergantungan ekonomi para istri terhadap suami,
(4) dan status yang menjanjikan.
Item Type: | Thesis (Bachelor/Skripsi) |
---|---|
Subjects: | H Social Sciences > H Social Sciences (General) |
Divisions: | Fakultas Ilmu Sosial > Pendidikan Sosiologi-S1 |
Depositing User: | Dina Aulia Sari S.IP |
Date Deposited: | 12 Jun 2025 03:27 |
Last Modified: | 12 Jun 2025 03:27 |
URI: | https://repository.unp.ac.id/id/eprint/13677 |