Hubungan antara Persepsi Siswa tentang Layanan Konseling Perorangan dengan Motif Siswa Mengikutinya

Dalam proses belajar di sekolah siswa menghadapi berbagai jenis masalah.
Untuk membantu mengatasi masalah tersebut siswa dapat memanfaatkan layanan
konseling perorangan. Kenyataannya hanya sedikit siswa yang ingin
menyelesaikan masalahnya melalui layanan konseling perorangan. Hal itu
kemungkinan disebabkan pelayanan yang diterima tidak dapat menyelesaikan
masalahnya, tidak adanya waktu untuk melakukan layanan konseling perorangan
dan ada rasa ketidakpuasan saat menerima layanan konseling perorangan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara persepsi siswa tentang
layanan konseling perorangan dengan motif siswa mengikutinya.
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis
penelitian deskriptif korelasional. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas XI
dan XII SMAN 5 Padang sebanyak 668 orang. Sampel yang ditarik menggunakan
teknik purposive sampling yakni siswa kelas XI dan XII SMA Negeri 5 Padang
yang mengikuti layanan konseling perorangan yang berjumlah 86 siswa. Variabel
dalam penelitian ini adalah persepsi siswa tentang layanan konseling perorangan
variabel bebas (X) dan motif siswa mengikuti layanan konseling perorangan
variabel terikat (Y). Instrumen pengumpulan data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah angket. Data dianalisis dengan metode statistik yakni; dengan
mencari mean, standar deviasi, range dan persentase skor untuk menggambarkan
persepsi dan motif serta Pearson Product Moment Correlation untuk menguji
hubungannya yang diolah menggunakan program SPSS.
Berdasarkan hasil penelitian ditemukan sebanyak 58,14% siswa memiliki
persepsi yang baik dan sangat baik tentang layanan konseling perorangan, dan
41,86% siswa memiliki persepsi yang kurang baik dan sangat kurang baik.
Selanjutnya ada 53,63% siswa yang memiliki motif yang tinggi dan sangat tinggi
dalam mengikuti layanan konseling perorangan, dan 46,372% siswa memiliki
motif yang rendah dalam mengikuti layanan konseling perorangan. Ditemukan
hubungan yang signifikan antara persepsi siswa dengan motif siswa mengikutinya
dengan taraf sigifikan 0,710.