Hubungan Empati dengan Sikap terhadap Cyberbullying Siswa Sekolah Menengah.

Pada masa sekarang perkembangan teknologi sangat berkembang pesat,salah satunya yaitu perkembangan teknologi komunikasi. Hasil dari perkembangan teknologi komunikasi ini adalah internet. Perkembangan teknologi memiliki dampak, baik secara positif maupun negatif. Adapun dampak negatifnya
yaitu terjadinya cyberbullying. Cyberbullying merupakan perundungan yang dilakukan secara tidak langsung (dunia maya) yang bertujuan untuk menyakiti orang lain dengan cara sengaja dan berulang-ulang dengan memanfaatkan
perangkat teknologi. Kasus cyberbullying yang dilakukan oleh remaja sudah banyak terjadi, baik remaja sebagai pelaku maupun sebagai korban. Cyberbullying memberikan dampak yang negatif, bahkan mampu membuat korbannya bunuh diri. Salah satu faktor munculnya sikap cyberbullying pada seseorang, yaitu empati yang rendah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran empati dan sikap terhadap cyberbullying yang dimiliki siswa serta menganalisis hubungan antara empati dengan sikap terhadap cyberbullying siswa di SMPS
Muhammadiyah Sentang. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif dengan tipe penelitian deskriptif korelasional. Subjek penelitian yaitu seluruh siswa SMPS Muhammadiyah Sentang yang berjumlah 138 siswa, terdiri dari kelas VII, VIII, dan IX. Instrumen yang digunakan yaitu skala likert. Teknik analisis yang
digunakan adalah teknik deskriptif dan teknik korelasi Spearman dengan bantuan SPSS for windows versi 20.
Hasil penelitian ini mengungkapkan bahwa: (1) empati yang dimiliki siswa SMPS Muhammadiyah Sentang berada pada kategori tinggi; (2) sikap terhadap cyberbullying yang dimiliki siswa SMPS Muhammadiyah Sentang berada pada kategori lemah; (3) terdapat hubungan negatifn yang signifikan antara empati dengan sikap terhadap cyberbullying siswa SMPS Muhammadiyah Sentang, artinya semakin tinggi empati maka semakin buruk sikap terhadap cyberbullying, sebaliknya semakin rendah empati maka semakin baik sikap
terhadap cyberbullying siswa. Adapun, tingkat hubungan antara empati dan sikap terhadap cyberbullying berada pada kategori rendah/lemah. Hal ini berarti empati memiliki sedikit pengaruh terhadap sikap terhadap cyberbullying. Berdasarkan hasil penelitian, masih ada peluang untuk meningkatkan empati siswa sehingga dapat menurunkan sikap terhadap cyberbullying yang dimiliki, yaitu dengan cara
memberikan layanan bimbingan dan konseling oleh guru BK, seperti layanan informasi, layanan penguasaan konten, dan layanan bimbingan kelompok.