Tinjauan Kondisi Fisik Atlet Tenis Meja PENGCAB PTMSI Kota Bukittinggi

Masalah dalam penelitian ini adalah berawal dari melihat kenyataan di
lapangan ditemukan bahwa kondisi fisik atlet Tenis Meja PENGCAB PTMSI
Kota Bukittinggi belum sesuai dengan target yang diharapkan. Penelitian
tergolong pada jenis penelitiankuantitatif dengan menggunakan teknik analisis
deskriptif, yang bertujuan untuk mendapatkan informasi tentang kondisi fisik atlet
Tenis Meja PENGCAB PTMSI Kota Bukittinggi.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh atlet yang mengikuti latihan
tenis meja di Kota Bukittinggi sebanyak 20 orang dan yang menjadi sampel
ditetapkan dengan teknik purposive samplingyang merupakan pengambilan
sampel bersyarat yaitu sebanyak 10 orang atlet laki-laki saja.
Pengambilan data dilakukan dengan cara mengukur kondisi fisik
berkenaan dengan Daya Ledak Otot Lengan dengan alat ukur meteran melalui
Medicine Ball,Kelentukan dengan alat ukur Flexiometer melalui Flexion Of
Trunk, Koordinasi Mata Tangan dengan alat ukur Stopwatch melalui Tes Lempar
Tangkap Bola Tenis ke dinding, dan Kelincahan dengan alat ukur Stopwatch
melalui Side Step Test. Analisa data dan pengujian hipotesis penelitian
menggunakan teknik analisis distribusi frekwensi (statistik deskriptif) dengan
perhitungan persentase.
Hasil analisis data disimpulkan bahwa :
1. Rata-rata tingkat Daya Ledak Otot Lengan yang dimiliki atlet tenis meja
PENGCAB Kota Bukittinggi = 6,19 meter tergolong kategori Sedang.
2. Rata-rata tingkat Kelentukan yang dimiliki atlet tenis meja PENGCAB Kota
Bukittinggi = 12,15 centimeter tergolong kategori Baik.
3. Rata –rata tingkat Koordinasi Mata Tangan yang dimiliki atlet tenis meja
Pengcab Kota Bukittinggi = 22,1 tergolong kategori Cukup.
4. Rata-rata tingkat Kelincahan yang dimiliki atlet tenis meja Pengcab Kota
Bukittinggi = 38,5 tergolong kategori Cukup.