Pengaruh Ekstrak Seledri (Apium graveolens L.) terhadap Natalitas dan Pertumbuhan Mencit (Mus musculus L.) Swiss Webster

Salah satu tanaman yang banyak digunakan masyarakat yang berpotensi sebagai tanaman obat tradisional adalah seledri karena kandungan kimianya yang mampu meningkatkan sistem pertahanan tubuh terhadap radikal bebas. Senyawa-senyawa kimia lain yang terkandung dalam ekstrak seledri diduga dapat pula berpengaruh terhadap natalitas dan pertumbuhan mencit. Berdasarkan hal tersebut dilakukan penelitian mengenai “Pengaruh Ekstrak Seledri (Apium graveolens L.) terhadap Natalitas dan Pertumbuhan Mencit (Mus musculus L.) Swiss Webster”.
Penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Rancangan penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan yakni perlakuan 1 sebagai kontrol (dosis 0 mg/kg bb), perlakuan 2 (dosis 10 mg/kg bb), perlakuan 3 (dosis 20 mg/kg bb), perlakuan 4 (dosis 30 mg/kg bb) dan 6 ulangan. Data yang diamati adalah jumlah anak mencit dan pertumbuhannya yang diambil melalui pertambahan bobot badan. Data dianalisis menggunakan uji Analisis Varian (ANAVA) taraf signifikansi 5% yang dilanjutkan dengan Uji Duncan New Multiple Range Test (DNMRT).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa untuk data jumlah anak pada mencit didapatkan hasil perlakuan 1 (kontrol) sekitar 5,1, tidak berbeda nyata dengan perlakuan 2 (10 mg/kg bb) sekitar 6, namun berbeda nyata dengan perlakuan 3 (20 mg/kg bb) sekitar 7,3 dan perlakuan 4 (30 mg/kg bb) sekitar 8,6. Dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi dosis ekstrak seledri yang diberikan yakni dosis 30 mg/kg bb maka semakin banyak pula jumlah anak yang dihasilkan. Sedangkan untuk data pertumbuhan mencit didapatkan bahwa dosis perlakuan yang diberikan tidak berpengaruh secara signifikan pada taraf 5%.