Evaluasi Pelaksanaan Program Penyaluran Pupuk Bersubsidi Melalui Kartu Tani di Kecamatan Padang Sago, Kabupaten Padang Pariaman

Penelitian ini bertitik tolak dari masalah penyaluran pupuk bersubsidi melalui kartu tani di Kecamatan Padang Sago yang ditemukan adanya penjualan pupuk bersubsidi melebihi Harga Eceran Tertinggi, jaringan internet untuk mesin electronic
data capture tidak memadai, mesin electronic data capture sering mengalami eror dan tidak bisa membaca alokasi pupuk subsidi petani, terjadi penjualan pupuk subsidi
bukan kepada petani pengusul kartu tani, adanya kesalahan persepsi masyarakat terkait kartu tani dan terjadinya ketidaktepatan tempat penjualan pupuk subsidi.Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis pelaksanaan penyaluran pupuk bersubsidi melalui kartu tani dan evaluasi pelaksanaan penyaluran pupuk bersubsidi melalui kartu tani di Kecamatan Padang Sago, Kabupaten Padang Pariaman.
Penelitian ini dilakukan melalui pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Teknik pengambilan data dilakukan secara purposive sampling. Lokasi penelitian
dilakukan di Kecamatan Padang Sago denganpengambilan data dari penelit ian ini yaitu di Balai Penyuluhan Pertanian Kecamatan Padang Sago. Data diperoleh dari hasil wawancara dan studi dokumentasi. Uji keabsahan data menggunakan
triangulasi sumber dan teknik analisis data menggunakan teknik manual data analysis procedur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan program
penyaluran pupuk bersubsidi melalui kartu tani di Kecamatan Padang Sago,Kabupaten Padang Pariaman belum berjalan secara optimal, karena jaringan mesin electronic data capturekurang memadai, mesin electronic data capture sering eror
dan ada penyelewengan harga pupuk subsidi oleh kios pengecer. Dan evaluasi pelaksanaan program penyaluran pupuk bersubsidi melalui kartu tani menunjukkan pelaksanaannya belum efektif karena belum seluruh tujuannya tercapai dan belum tepat sasaran, belum efisien karena kekurangan sumberdaya namun upaya optimalisasi sudah dilakukan dengan baik, belum memenuhi aspek kecukupan karena petani belum puas terhadap pelaksanaannya, sudah merata karena manfaat program sudah didistribusikan kepada kelompok sasaran, sudah responsive karena tanggapan petani dan aparatur sudah baik terhadap program ini serta sudah tepat guna karena
petani dan aparatur telah merasakan dampak jangka pendek dari pelaksanaan program tersebut.