Hubungan Religiusitas dengan Perilaku Prososial Siswa SMA di Era New Normal

Perilaku prososial dipahami sebagai suatu tindakan menolong yang menguntungkan orang lain tanpa harus memberi keuntungan langsung pada orang yang melakukan tindakan, dapat dikatakan sebagai niatan tulus dalam perilaku menolong. Salah satu faktor yang mempengaruhi perilaku prososial adalah
religiusitas. Religiusitas merupakan faktor yang menjanjikan perlindungan dan rasa aman serta berpengaruh dalam membentuk perilaku prososial bagi individu untuk menemukan keberadaan dirinya. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan
religiusitas dan mendeskripsikan perilaku prososial serta menguji dan menganalisis hubungan religiusitas dengan perilaku prososial. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan jenis penelitian deskriptif korelasional. Populasi penelitian ini sebanyak 1.046 orang siswa yang
terdaftar di kelas X, XI dan XII SMAN 10 Padang pada tahun ajaran 2022/2023 dengan sampel kelas XI dan XII sebanyak 253 orang siswa yang ditentukan dengan teknik stratified random sampling. Pengumpulan data pada penelitian ini
menggunakan angket religiusitas dan angket perilaku prososial di era new normal. Data diolah menggunakan teknik analisis persentase dan untuk menguji dan menganalisis hubungan religiusitas dengan perilaku prososial menggunakan rumus pearson product moment. Hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa SMAN 10 Padang memiliki religiusitas di era new normal secara umum berada pada kategori tinggi dengan
persentase 52,17%. Sedangkan perilaku prososial siswa di era new normal berada pada kategori tinggi dengan persentase 48,22%. Hasil analisis korelasi terdapat hubungan yang positif signifikan antara religiusitas dengan perilaku prososial siswa di SMAN 10 Padang di era new normal dengan besar korelasi 0,653 yang berada pada kategori kuat dan taraf signifikansi 0,000.