Irmasari, Mirta (2013) Makna Ritual Ziarah Kubur Angku Keramat Junjung Sirih oleh Masyarakat Nagari Paninggahan. Bachelor/Skripsi thesis, Universitas Negeri Padang.
![B1_4_MIRTA_IRMASARI_00463_1615_2013.pdf [thumbnail of B1_4_MIRTA_IRMASARI_00463_1615_2013.pdf]](https://repository.unp.ac.id/style/images/fileicons/text.png)
B1_4_MIRTA_IRMASARI_00463_1615_2013.pdf
Download (302kB)
Abstract
Secara umum masyarakat berziarah kubur untuk mendo’akan orang
yang sudah meninggal supaya diterima segala amal ibadahnya oleh
Allah.Pada masyarakat Nagari Paninggahan selain untuk mendo’akan orang
yang sudah meninggal, mereka juga datang ke kuburan tersebut untuk
melepaskan nazar seperti sembuh dari sakit, naik jabatan, banyak rezeki
dengan melakukan pemotongan hewan korban. Di samping itu juga mereka
pergi berniat dengan meletakkanpaureh (ramuan), air, pasir, dan
menguburkanlimau di kuburan Angku Keramat Junjung Sirih.Dalam setiap
aktivitas ritual yang dijalankan oleh masyarakat tersebut diasumsikan
mengandung makna yang dapat diinterpretasikan sesuai dengan
konteksnya.Tujuan dari penelitian ini adalah mendeskripsikan aktivitas
masyarakat Nagari Paninggahan dalam melakukan ziarah di kuburan keramat
Angku Junjung Sirih, dan mendeskripsikan makna ritual yang terdapat pada
aktivitas ziarah kubur tersebut.
Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kualitatif.Datayang
dikumpulkan melalui observasi partisipasi dan wawancara mendalam,
dianalisis dan dijelaskan dengan teori simbolis oleh Victor Turner.Jumlah
informan penelitian ini adalah sebanyak 20 orang yaitu terdiri dari para
ulama, anggota yasinan, pelajar, dan anggota masyarakat Nagari
Paninggahan.Pemilihan informan dilakukan secara purposive sampling,
kemudian dilakukan langkah-langkah yaitu reduksi data, penyajian data, dan
penarikan kesimpulan model interaktif analisis data Milles dan Huberman.
Berdasarkan hasil penelitian, dalam sebuah ritual memiliki simbol dan
makna dalam setiap rangkaian aktivitasnya. Makna paureh oleh masyarakat
Nagari Paninggahan adalah sebagai pengusir makhluk halus, air untuk
mengobati penyakit, pasir adalah untuk mengusir hama pada tanaman, limau
adalah untuk mengobati berbagai jenis penyakit, dan kemenyan untuk
pemanggilan roh nenek moyang. Tujuan masyarakat untuk pergi berziarah
yaitu untuk berkaul, melepaskan nazar dan berniat.Pada acara makan bersama
maknanya bagi masyarakat Nagari Paninggahan yaitu meningkatkan rasa
solidaritas diantara mereka.Makna lain yang dapat juga kita lihat pada
aktivitas ziarah kubur ini yaitu dapat menguatkan nilai-nilai religius yang ada
dalam masyarakat. Pada acara pemotongan hewan korban sebelum hewan
tersebut dido’akan hingga sudah sampai nazarnya/disembelih, seorang
individu merasakan perubahan dalam dirinya, dimana sebelumnya ia
merasakan kecemasan, memiliki beban, setelah dirinya selesai melepaskan
nazar perasaan tersebut berubah menjadi tenang. Victor Turner menamakan
dengan fase liminal, suatu fase masa peralihan dalam diri seseorang.
Item Type: | Thesis (Bachelor/Skripsi) |
---|---|
Subjects: | H Social Sciences > HM Sociology |
Divisions: | Fakultas Ilmu Sosial > Pendidikan Sosiologi-S1 |
Depositing User: | Risna Juita S.Sos |
Date Deposited: | 10 Jun 2025 05:09 |
Last Modified: | 10 Jun 2025 05:09 |
URI: | https://repository.unp.ac.id/id/eprint/13446 |