Algoritma Genetika untuk Menentukan Jalur Terpendek Wisata Kota Bukittinggi

Kota Bukittinggi merupakan salah satu destinasi favorit bagi wisatawan
lokal ataupun mancanegara, dengan tempat wisata yang banyak pada lokasi yang
berdekatan. Banyaknya objek wisata membuat wisatawan kesulitan untuk dapat
mengunjungi semua objek yang ada. Dalam mengatasi permasalahan tersebut,
dilakukan pengolahan data jarak dan waktu antar objek wisata di Kota Bukittinggi
menggunakan algoritma genetika untuk menentukan jalur terpendek yang dapat
dilalui oleh wisatawan, sehingga wisatawan dapat mengunjungi satu per satu
objek wisata tanpa kembali lagi ke objek wisata yang telah dikunjungi. Adapun
langkah-langkah yang harus dilakukan dalam algoritma genetika yaitu:
mengumpulkan data jarak antar objek wisata yang diperoleh dari berbagai sumber,
menyelesaikan Travelling Salesman Problem, melakukan perhitungan waktu
dengan jarak yang ditempuh dari tempat wisata ke n wisata, membuat rancangan
sistem dari proses input sampai output yang dikeluarkan, mengevaluasi dan
menganalisa hasil program yang telah dibuat oleh sistem. Hasil dari penelitian ini,
diperoleh panjang waktu terbaik adalah 10.6 km dan waktu 43.95 menit. Dengan
rute dimulai dari Benteng Fort de Kock, Jembatan Limpapeh, Kebun Binatang,
Balai Kota, Museum Rumah Kelahiran Bung Hatta, Lobang Jepang, Taman
Panorama, Lembah Ngarai Sianok, Museum Tri Daya Eka Dharma, Jenjang 1000,
Istana Bung Hatta, Taman Monumen Bung Hatta, Jam Gadang, Taman Ngarai
Maaram dan terakhir ke Bukit Ngarai Takurung. Sehingga diperoleh rute dan
waktu terbaik dalam melakukan kunjungan wisata Kota Bukittinggi.