Penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Menggunakan Metode Job Safety Analysis (Jsa) (Studi Kasus: Workshop Konstruksi Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Negeri Padang)

Lingkungan kerja merupakan lokasi dimana para pekerja melakukan aktifitas bekerja. Hampir di setiap lingkungan kerja selalu terdapat potensi bahaya yang dapat menimbulkan kecelakaan kerja, baik dari bahan baku, alat kerja, proses kerja, produk, dan limbah yang dihasilkan. Sebagai upaya pengendalian risiko kecelakaan kerja perlu dilakukan penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) untuk mengurangi kecelakaan kerja yang terjadi di lingkungan kerja. Pada Workshop Konstruksi Jurusan Teknik Sipil FT UNP penerapan K3 belum terlaksana dengan baik. Hal ini dapat dilihat dari kecelakaan kerja yang terjadi, manual book yang tidak ada untuk semua peralatan kerja, dan syarat-syarat keselamatan kerja yang belum sesuai aturan yang ada. Berdasarkan masalah di atas perlu dilakukan peninjauan mengenai penerapan K3 pada Workshop Konstruksi Jurusan Teknik Sipil FT UNP. Tujuan dilakukannya tinjauan ini, untuk mengetahui penerapan K3 pada Workshop Konstruksi Jurusan Teknik Sipil FT UNP apakah sudah berjalan sesuai aturan dengan dokumen-dokumen pendukung K3. Pengambilan data dilakukan dengan cara survey dan wawancara langsung dengan teknisi untuk mengidentifikasi bahaya yang dapat terjadi pada saat melakukan pekerjaan. Selanjutnya dilakukan penilaian risiko terhadap setiap langkah pekerjaan yang telah diidentifikasi. Penilaian risiko dilakukan dengan menggunakan Job Safety Analysis (JSA) berdasarkan Pedoman Pencegahan Kecelakaan Di Industri (Boedi, 2011) yang berpedoman kepada AS/NZS 4360:1999, Risk Management. Dari hasil analisis yang dilakukan, penerapan K3 pada Workshop Konstruksi Jurusan Teknik Sipil FT UNP tidak berjalan sesuai aturan.