Kehidupan Sosial Ekonomi Petani Karet di Kenagarian Muaro Sei Lolo, Kecamatan Mapat Tunggul Selatan Kabupaten Pasaman 2005-2016

Penelitian ini mengkaji tentang kehidupan sosial ekonomi petani karet di Kenagarian Muaro Sei Lolo Kecamatan Mapat Tunggul Selatan Kabupaten Pasaman (2005-2016). Adapun rumusan masalah sebagai berikut (1) Bagaimana kehidupan sosial ekonomi masyarakat sebelum mengenal komoditi karet? (2) Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi masyarakat Kenagarian Muaro Sei Lolo menjadikan kebun karet sebagai komoditi utama 2005-2016? (3) Bagaimana dampak kebun karet rakyat terhadap kehidupan masyarakat khususnya dalam bidang pendapatan dan pendidikan?. Metode yang digunakan dalam penelitian ini di bagi dalam empat tahap yaitu: (1) Heuristik yaitu mencari dan mengumpulkan informasi yang diperoleh dari berbagai sumber, yaitu sumber tertulis dan sumber lisan yang terkait dengan topik penelitian ini seperti arsip dan dokumen diperoleh dari Dinas Pertaniaan Kabupaten Pasaman, BPS Kabupaten Pasaman, Kantor Camat Silayang, Kantor Wali Nagari Muaro Sei Lolo, Sedangkan sumber lisan diperoleh melalui wawancara dengan dua puluh orang narasumber dengan kategori, petani karet, masyarakat, pedagang, toke karet dan observasi (2) Kritik sumber terdiri dari dua jenis yaitu eksternal dan internal untuk menguji keaslian dan kebenaran sumber. (3) Interpretasi yaitu menganalisis dan menghubungkan fakta-fakta yang telah diolah melalui kritik sumber (4) Histiografi atau penulisan sejarah, seluruh data yang ada ditulis berdasarkan struktur isi. Kebun karet ini dijadikan komoditi utama untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Kebun karet di Kenagarian Muaro Sei Lolo adalah salah satu penopang perekonomian masyarakat. Sebelum tahun 2005 untuk memenuhi kebutuhan hidup masyarakat Nagari Muaro Sei Lolo hanya mengandal ladang padi, ladang padi ini tempatnya berpindah-pindah setiap tahunnya. Kondisi sosial ekonomi para petani kurang baik, petani masih kesulitan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya karena kegagalan panen. Kegagalan panen ini disebabkan salah satunya tanaman mereka rusak oleh hama sehingga hasil panen kurang memuaskan. Pada tahun 2005 kehidupan mereka sudah mengalami perubahan, karena harga karet sudah mulai meningkat dan adanya perluasaan areal. Dapat dilihat perubahannya di bidang pendapatan, pendapatan petani meningkat. Di bidang pendidikan, sebelum tahun 2005 anak-anak petani karet masih banyak lulusan SD dan SMP, disebabkan kurangnya minat mereka untuk belajar dan kurangnya motivasi dari orang tua dan kurangnya biaya untuk menyekolahkan anaknya, namun pada tahun 2005 terlihat adanya perubahan, anak-anak petani karet sudah mampu melanjutnya pendidikannya ke tingkat yang lebih tinggi, sudah banyak yang melanjutkan ke perguruan tinggi, pada tahun 2015 jumlah laki-laki yang masuk perguruan tinggi sebanyak 17 orang dan 18 orang perempuan. Seiring dengan perkembangan zaman sudah adanya sosialisasi mengenai pendidikan di daerah Kenagarian Muaro Sei Lolo ini.