Bentuk-bentuk Pelanggaran Tata Tertib Sekolah dan Faktor yang Mempengaruhinya serta Implikasinya terhadap Layanan Bimbingan dan Konseling

Banyak terjadinya pelanggaran di sekolah disebabkan penerapan disiplin kurang berjalan dengan baik. Pelanggaran tersebut menimbulkan berbagai macam masalah dalam proses pembelajaran, sehingga menyebabkan tujuan pendidikan tidak tercapai dengan baik. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bentuk-bentuk pelanggaran tata tertib sekolah dan faktor yang mempengaruhinya dan implikasinya terhadap layanan bimbingan dan konseling. Subjek penelitian adalah siswa SMAN 8 Padang dan pengumpulan data dengan menggunakan angket. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan teknik persentase. Berdasarkan hasil penelitian ini terungkap bahwa bentuk-bentuk pelanggaran yang dilakukan siswa berada pada kategori rendah, yaitu subvariabel pelanggaran ringan dengan indikator malas belajar (79.3%), tidak mengerjakan tugas (75.7%), dan bolos (56.8%), selanjutnya pelanggaran sedang dengan indikator berkelahi (63.7%), berpacaran (51.7%) dan menyalahgunakan uang SPP (51.7%), sedangkan pelanggaran berat tidak ada siswa yang melakukannya (0%). Selanjutnya faktor yang yang paling dominan memberikan pengaruh terhadap pelanggaran, yaitu faktor internal dengan indikator rasa tanggung jawab (62.0%) dan eksternal dengan indikator lingkungan sekolah (81%). Berdasarkan temuan penelitian, disarankan agar konselor dapat memberikan pelayanan bimbingan dan konseling seperti l ayanan informasi, layanan perorangan, bimbingan kelompok dan konseling kelompok agar dapat meningkatkan ketaatan siswa terhadap aturan.