Request Strategies and Modifications Produced by Children of the Fifth Grade of Primary School

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis-jenis strategi permintaan (request
strategies) dan modifikasi yang digunakan dalam permintaan tersebut, yaitu permintaan yang
diucapkan oleh anak-anak kelas V SD di SD Negeri 09 Padang. Ada 20 siswa yang yang
dipilih melalui metode purposive sampling. Sampling ini adalah siswa yang menggunakan
Bahasa Indonesia dalam ujaran sehari-hari mereka.
Data pada penelitian ini diperoleh dengan teknik wawancara. Peneliti mempersiapkan
panduan pertanyaan untuk wawancara. Panduan pertanyaan wawancara ini dibuat sesuai
dengan bentuk Test Kelengkapan Wacana secara lisan(Oral Dicourse Completion Test).
Dalam panduan wawancara ini, peneliti memberikan situasi-situasi yang memungkinkan
partisipan atau siswa yang telah ditunjuk untuk membuat permintaan. Selanjutnya, data
dianalisis dengan menggunakan metode analisa deskriptif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa anak-anak pada tingkat kelas V SD lebih banyak
menggunakan permintaan yang bersifat tidak langsung (indirect requests) daripada
permintaan yang bersifat langsung (direct requests). Dari 280 data, 111 data menunjukkan
permintaan yang diutakan secara tidak langsung, sedangkan 169 lainnya adalah permintaan
langsung. Adapun strategi yang mereka gunakan adalah mood derivable/ imperative, hedged
performative, obligation statement, want statement, suggestion/ suggested formulae, query
preparatory, permission, strong hint, dan mild hint. Disamping itu, anak-anak kelas V SD ini
juga menggunakan bentuk kombinasi dari strategi tersebut. Anak-anak kelas V SD juga
menggunakan modifikasi yang bersifat internal dan eksternal. Modifikasi internal ini
ditemukan di dalam ujaran permintaan, di antaranya question, negation of preparatory
condition, politeness marker, downtoner, appealer, attention getter, time intensifier,
repetition, dan orthographic. Modifikasi eksternal adalah ujaran yang mendahului atau
mengikuti permintaan, di antaranya preparatory, grounder, dan threat. Seperti halnya pada
strategi permintaan, anak-anak kelas V SD ini juga menggunakan kombinasi modifikasi, baik
kombinasi dari dua modifikasi maupun kombinasi dari tiga modifikasi. Bahkan, bentuk
ujaran yang menggunakan kombinasi modifikasi ini lebih banyak ditemukan daripada
modifikasi tunggal. Data menunjukkan bahwa modifikasi yang paling sering digunakan
adalah attention getter. Attention getter banyak ditemukan baik dalam penggunaan modifikasi
tunggal maupun kombinasi dari dua atau tiga modifikasi.