Pelaksanaan Pembelajaran Kriya Keramik di Kelas XI SMK Negeri 8 Padang

Mata pelajara kriya keramik merupakan salah satu kurikulum muatan lokal yang dilaksanakan di SMK Negeri 8 Padang. Kurikulm (KTSP) muatan lokal adalah pengetahuan mengenai isi dan bahan pelajaran yang ditetapkan oleh daerah atau lokal sesuai dengan keadaan dan kebutuhan masing-masing. Pelaksanaan pembelajaran kriya keramik harus didukung oleh sarana dan prasarana yang memadai seperti alat, bahan, buku pendukung serta guru bidang studi. Rumusan masalah dalam penelitian ini antara lain: 1) Bagaimana pelaksanaan pembelajaran kriya keramik di kelas XI SMK Negeri 8 Padang. 2) Apa saja faktor penunjang dalam pelaksanaan pembelajaran kriya keramik di SMK Negeri 8 Padang. 3) Apa saja faktor penghambat dalam pelaksanaan pembelajaran kriya keramik di SMK Negeri 8 Padang. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan mengumpulkan informasi tentang pelaksanaan pembelajaran kriya keramik di kelas XI SMK Negeri 8 Padang Penelitian dilakukan di SMK Negeri 8 Padang dengan menggunakan beberapa informan seperti Kepala Sekolah, Guru Mata Pelajaran dan beberapa orang siswa. Pemilihan informan penelitian dilakukan dengan cara purposive sample yaitu cara pengambilan informan yang didasarkan atas adanya tujuan tertentu untuk memenuhi kebutuhan informasi sesuai dengan masalah penelitian. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dimana peneliti bertindak sebagai instrumen yang terjun langsung ke lapangan dengan metode penelitian berupa observasi, wawancara dan dokumentasi. Analisis data dilakukan secara induktif melalui serangkaian proses yaitu reduksi, klasifikasi data, interprestasi data, penyajian data dan verifikasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa pembelajaran kriya keramik terlaksana dengan baik di SMK Negeri 8 Padang. Guru yang mengajar dibidang kriya keramik telah membuat berbagai komponen-komponen dalam pelaksanaan proses belajar mengajar kriya keramik dan sudah diterapkan dengan baik melalui perencanaan, membuka pelajaran, menyampaikan materi, metode yang digunakan, alat peraga, pengelolaan kelas, interaksi belajar mengajar, menutup pelajaran dan mengevaluasi, sehingga siswa tidak merasa bosan dan terbebani ketika belajar kriya keramik. Faktor penunjang pelaksanaan pembelajaran kriya keramik ini yaitu alat praktek yang sudah lengkap, merupakan bantuan dari pemerintah Spanyol. Guru yang mengajar memang orang-orang yang sudah menimba ilmu di jurusan kriya keramik semasa kuliah dan sudah berulang kali terpanggil ke Yogyakarta untuk penataran Pendidikan Profesi Guru (PPG) dan faktor penghambatnya yaitu ruang kriya keramik yang lotengnya sudah ambruk sehingga disaat hari panas siswa merasa terganggu dan tidak kosentrasi.